Mohon tunggu...
Hen Ajo Leda
Hen Ajo Leda Mohon Tunggu... Buruh - pengajar dan pegiat literasi, sekaligus seorang buruh tani separuh hati

menulis dan bercerita tentang segala hal, yang ringan-ringan saja

Selanjutnya

Tutup

Cerita Pemilih Pilihan

Isu Migrasi Tenaga Kerja Tidak Boleh Absen dalam Kampanye Pilkada Ende 2024

27 September 2024   13:09 Diperbarui: 27 September 2024   13:36 43
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Isu Migrasi Tenaga Kerja Tidak Boleh Absen dalam Kampanye Pilkada Ende 2024

Migrasi tenaga kerja nonprosedural telah menjadi salah satu tantangan sosial-ekonomi yang kompleks di berbagai wilayah Indonesia, termasuk Kabupaten Ende, Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT). Fenomena ini mencerminkan berbagai masalah struktural, seperti tingkat pengangguran, kemiskinan, dan kurangnya akses terhadap informasi mengenai mekanisme migrasi legal. 

Di tengah kondisi ini, beriringan dengan kontestasi politik pada Pilkada 2024 menghadirkan peluang sekaligus tantangan dalam penanganan isu migrasi nonprosedural di Kabupaten Ende. 

Kampanye politik menjadi ruang bagi para calon pemimpin untuk mengusulkan solusi dan program yang relevan, namun juga berpotensi memunculkan narasi populis yang tidak menyentuh akar masalah. 

Esai sederhana ini akan membahas secara ringkas mengenai bagaimana isu migrasi nonprosedural di Kabupaten Ende berpotensi menjadi bagian dari kampanye politik Pilkada 2024 dan sejauh mana para calon bupati dan wakil bupati dapat memanfaatkan momentum ini untuk menawarkan solusi konkret. Tulisan diawali dengan pembahasan ringkas tentang fenomena Migrasi non prosedural di Ende, kemudian 

Fenomena Migrasi Nonprosedural di Kabupaten Ende

Migrasi nonprosedural merupakan salah satu bentuk migrasi tenaga kerja yang dilakukan tanpa memenuhi prosedur hukum yang berlaku. 

Hasil penelitian yang dilakukan oleh Helenerius Ajo Leda (2023) menunjukkan bahwa Kabupaten Ende menyumbang jumlah migran nonprosedural yang cukup signifikan, dengan wilayah Ende-Lio menjadi salah satu kontributor terbesar. 

Fenomena ini menunjukkan bahwa sebagian besar masyarakat, terutama dari kalangan pekerja migran, tidak memiliki akses yang memadai terhadap informasi, pelatihan, dan regulasi yang mendukung migrasi legal.

Sebagai akibatnya, mereka sering kali berangkat ke luar negeri tanpa dokumen resmi dan keterampilan yang memadai, sehingga menjadi rentan terhadap eksploitasi, perdagangan manusia, dan risiko lain di negara tujuan.

Meskipun berbagai upaya telah dilakukan oleh pemerintah dan organisasi seperti Komisi Keadilan dan Perdamaian-Pastoral Migran dan Perantau (KKP-PMP) Keuskupan Agung Ende, migrasi nonprosedural tetap menjadi fenomena yang terus berlangsung. 

Hal ini mengindikasikan bahwa penanganan masalah ini membutuhkan pendekatan yang lebih kolaboratif, inklusif, dan berkelanjutan. Di sinilah kontestasi politik dalam Pilkada 2024 di Kabupaten Ende dapat memainkan peran penting dalam merumuskan kebijakan yang berpihak pada perlindungan dan pemberdayaan pekerja migran.

Dinamika Kontestasi Politik dalam Pilkada 2024

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerita Pemilih Selengkapnya
Lihat Cerita Pemilih Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun