Pengumuman calon gubernur dan calon wakil gubernur yang akan diusung oleh KIM dalam Pilkada Jakarta ini menjadi sangat dinantikan. Dalam konteks ini, penting untuk mencermati bagaimana dinamika politik di wilayah ini akan berkembang. Pilkada Jakarta tidak hanya menjadi ajang pertarungan politik lokal, tetapi juga menjadi cerminan dari pertarungan politik nasional yang lebih besar.
Pilkada Jakarta, memiliki signifikansi yang tinggi. Jakarta sebagai ibu kota negara memiliki pengaruh yang besar dalam menentukan arah politik nasional.Â
Pilkada Jakarta akan menjadi barometer bagi kekuatan politik masing-masing partai koalisi. Oleh karena itu, tidak mengherankan jika Pilkada Jakarta akan beraroma Pilpres 2024, dengan pertarungan politik yang ketat antara KIM dan kubu pendukung Anies Baswedan.
Dengan demikian kesepakatan KIM untuk melawan Anies Baswedan dalam Pilkada Jakarta mendatang menunjukkan tiga hal penting.Â
Pertama, soliditas koalisi internal KIM yang tampak kompak untuk melawan koalisi Anies, yang mencerminkan suasana Pilpres jilid dua. KIM telah menunjukkan kesatuan yang kuat dalam menghadapi tantangan politik dari Anies dan pendukungnya.Â
Hal ini penting karena menunjukkan bahwa KIM tidak hanya siap untuk bertarung di level lokal tetapi juga memiliki strategi yang matang untuk mempertahankan pengaruh mereka di level nasional.
Kedua, KIM berusaha memastikan bahwa calon gubernur yang mereka usung dapat bekerja sama dengan pemerintahan Prabowo-Gibran untuk mencapai tujuan dan keberlanjutan program pembangunan dan menyeluruh.Â
Kebijakan pemerintah Gubernur Jakarta harus selaras dengan pemerintahan pusat untuk memastikan kesinambungan dan efektivitas implementasi program dan kebijakan. Dengan demikan, soliditas koalisi merupakan syarat imperatif bagi konektivitas program, visi, dan misi antara Presiden dan Gubernur Jakarta.Â
Ketiga, melalui kesinambungan program pemerintah antara pusat dan daerah, tentunya sangat penting dalam memastikan stabilitas politik dan ekonomi. Jakarta sebagai ibu kota memiliki peran sentral dalam perekonomian nasional, sehingga koordinasi yang baik antara pemerintah pusat dan daerah menjadi kunci sukses pembangunan.Â
Dengan soliditas KIM dan dukungan yang kuat dari pemerintah pusat, calon gubernur yang mereka usung diharapkan dapat meneruskan program-program pembangunan yang telah dicanangkan oleh pemerintahan Prabowo-Gibran.
Meskipun Pilkada Jakarta mungkin tampak akan beraroma Pilpres 2024, ada dua hal penting yang perlu dihilangkan untuk menjaga integritas dan kualitas kontestasi politik yakni: gimmick politik dan politisasi politik demi mengawetkan kekuasaan. Kedua hal ini akan membuat Pilkada Jakarta naik level satu tingkat dari Pilpres lalu.