Mohon tunggu...
Hen AjoLeda
Hen AjoLeda Mohon Tunggu... Buruh - pengajar dan pegiat literasi, sekaligus seorang buruh tani separuh hati

menulis dan bercerita tentang segala hal, yang ringan-ringan saja

Selanjutnya

Tutup

Diary Pilihan

Balas Dendam Terbaik Terhadap Mereka yang Meremehkan

26 Juni 2024   10:55 Diperbarui: 26 Juni 2024   10:56 115
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber Gambar: https://id.pinterest.com/

Balas Dendam Terbaik terhadap Mereka yang Meremehkan

Sebagai manaunisa kita memiliki naluri untuk merespons ketika dipandang sebelah mata atau direndahkan. Dalam situasi seperti ini, kita merasa terdorong untuk membela diri dan membuktikan bahwa mereka salah. 

Cara kita merespons bisa sangat beragam: ada yang menunjukkan dengan cara positif, namun tidak sedikit yang mengambil jalan negatif. 

Penting bagi kita untuk memahami bahwa menggunakan kata-kata menyakitkan sebagai cambuk motivasi untuk mencapai keberhasilan adalah balas dendam terbaik dan paling elegan.

Ketika seseorang meremehkan atau menuduh kita tanpa dasar yang jelas, rasa sakit dan amarah yang timbul dapat menjadi sumber energi yang luar biasa. 

Alih-alih membiarkan diri tenggelam dalam emosi negatif, kita dapat mengalihkan energi tersebut ke hal-hal yang konstruktif dan produktif. 

Ini bukan hanya tentang membuktikan kepada mereka yang meremehkan, tetapi juga tentang menemukan dan memaksimalkan potensi diri kita.

Pengalaman pribadi saya sebagai mahasiswa semester pertama adalah salah satu contoh nyata dari bagaimana balas dendam terbaik adalah dengan prestasi. 

Ketika saya dituduh mencontek oleh seorang dosen hanya karena mendapatkan nilai sempurna, saya merasa sangat direndahkan. 

Nilai C minus yang diberikan sebagai hukuman membuat saya merasa tidak berdaya dan marah. Namun, daripada menyerah pada perasaan tersebut, saya memutuskan untuk menggunakan rasa sakit itu sebagai motivasi untuk membuktikan diri.

Setelah mengalami ketidakadilan tersebut, saya membuat janji pada diri sendiri untuk membalas dengan cara yang elegan. Kesempatan datang dua semester berikutnya saat saya membentuk tim Program Kreativitas Mahasiswa bersama beberapa mahasiswa Program Studi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun