Mohon tunggu...
Hen Ajo Leda
Hen Ajo Leda Mohon Tunggu... Buruh - pengajar dan pegiat literasi, sekaligus seorang buruh tani separuh hati

menulis dan bercerita tentang segala hal, yang ringan-ringan saja

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Pancasila dan Pendidikan Inklusi: Refleksi pada Hari Lahir Pancasila

1 Juni 2024   12:45 Diperbarui: 1 Juni 2024   12:47 282
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sela-sela kegiatan apel Harla Pancasila 1 Juni di Lapangan Pancasila-Ende, 1 Juni 2024 (Dokumen Pribadi)

Tantangan-tantangan ini memerlukan pendekatan yang holistik dan integratif. Pendidikan karakter menjadi sangat penting untuk membentuk sikap, nilai, dan perilaku yang positif. Guru, orang tua, dan stakeholder pendidikan lainnya harus bekerja sama untuk memastikan bahwa pendidikan karakter menjadi bagian integral dari setiap aspek pendidikan. 

Pendidikan karakter harus mencakup nilai-nilai seperti kejujuran, empati, toleransi, dan penghargaan terhadap keberagaman. Guru harus menjadi contoh yang baik dalam menerapkan nilai-nilai ini dalam kehidupan sehari-hari mereka, serta memfasilitasi diskusi dan aktivitas yang memperkuat pemahaman siswa tentang nilai-nilai tersebut.

Selain diperlukan peningkatan kesadaran akan pentingnya perlindungan terhadap anak-anak dan remaja dari kekerasan seksual dan perundungan, sekolah harus menyediakan lingkungan yang aman dan mendukung atau menjadi rumah belajar yang inklusif, serta memiliki kebijakan yang jelas dan tindakan yang tegas dalam menangani kasus-kasus kekerasan dan perundungan.

Program Merdeka Belajar yang memperkenalkan inklusifitas keberagaman budaya, agama, dan sosial dapat membantu mengurangi tingkat intoleransi di kalangan siswa dan menciptakan lingkungan yang lebih inklusif, toleransi dan menghormati keberagaman.

Dalam rangka memperingati hari lahir Pancasila, kita mestinya merenungkan kembali komitmen kita terhadap nilai-nilai dasar negara ini dan bagaimana kita dapat mengimplementasikannya dalam kehidupan sehari-hari. 

Bahwasannya, semua tempat adalah sekolah, semua orang ada guru dan semua proses kehidupan adalah ilmu. Ini berarti semua lingkungan harus dirancang untuk mendukung kebutuhan belajar semua individu, termasuk mereka dengan kebutuhan khusus dan individu yang paling rentan secara sosial dan ekonomi.

Penutup

Pendidikan inklusif adalah salah satu cara terbaik untuk memastikan bahwa nilai-nilai Pancasila tidak hanya menjadi retorika, tetapi benar-benar terwujud dalam tindakan nyata. 

Dengan pendidikan inklusif, kita dapat membentuk generasi yang tidak hanya cerdas secara akademis, tetapi juga memiliki karakter yang kuat, empati yang tinggi, dan penghargaan terhadap keberagaman.

Pendidikan yang berlandaskan nilai-nilai Pancasila akan menghasilkan individu-individu yang tidak hanya siap menghadapi tantangan global, tetapi juga mampu menjaga dan memperkuat persatuan dan kesatuan bangsa.

Mari kita bersama-sama memastikan bahwa nilai-nilai Pancasila terinternalisasi dalam setiap aspek pendidikan, sehingga dapat menciptakan masyarakat Indonesia yang inklusif, adil, dan beradab. Dengan demikian, kita dapat mewujudkan cita-cita bangsa yang tercantum dalam Pancasila dan UUD 1945, yaitu menciptakan masyarakat yang adil, makmur, dan sejahtera. Selamat Hari Lahir Pancasila!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun