Dalam era yang dipenuhi dengan tantangan lingkungan hidup, konsep solusi berbasis alam (Nature-Based Solutions/NBS) semakin menjadi sorotan. Solusi ini menawarkan pendekatan yang inovatif dan berkelanjutan untuk mengatasi berbagai masalah lingkungan hidup yang dihadapi dunia saat ini. Dengan memanfaatkan kekuatan alam dan proses alami, solusi berbasis alam menjanjikan pemulihan lingkungan yang lebih efektif dan ramah lingkungan. Artikel ini akan menjelaskan konsep solusi berbasis alam serta memberikan contoh konkret implementasinya dalam berbagai aspek kehidupan.
Apa itu Solusi Berbasis Alam (NSB)?
Menurut World Bank, solusi berbasis alam merujuk pada pendekatan yang menggunakan ekosistem alami untuk mengatasi masalah lingkungan hidup. Pendekatan ini menekankan penggunaan dan pemulihan lahan basah, hutan, sungai, dan berbagai ekosistem alami lainnya untuk menciptakan manfaat bagi manusia serta mendukung keberlanjutan lingkungan. Berbeda dengan pendekatan konvensional yang seringkali mengandalkan teknologi canggih dan infrastruktur buatan manusia, solusi berbasis alam memanfaatkan proses alami yang sudah ada untuk mencapai tujuan yang sama, jika tidak lebih baik (worldbank, 2024).
Pentingnya Solusi Berbasis Alam (NSB)
Perkiraan World Bank bahwa, menunjukkan bahwa solusi berbasis alam dapat memberikan 37% mitigasi yang diperlukan hingga tahun 2030 untuk mencapai target Perjanjian Paris.
Karena itu, dengan solusi Berbasis Alam menawarkan pendekatan yang berkelanjutan dan ramah lingkungan dalam menangani masalah lingkungan. Dibandingkan dengan solusi konvensional, NBS memberikan sejumlah manfaat, antara lain:
- Konservasi Sumber Daya: NBS membantu mempertahankan keanekaragaman hayati dan menjaga ketersediaan sumber daya alam.
- Pengendalian Bencana Alam: Penerapan NBS dapat mengurangi risiko bencana alam seperti banjir, tanah longsor, dan kekeringan.
- Penyediaan Ekosistem: NBS menciptakan lingkungan yang mendukung keberlangsungan hidup manusia dan ekosistem lainnya.
Contoh Implementasi Solusi Berbasis Alam (NSB)
Pemulihan Lahan Basah:Lahan basah seperti rawa dan mangrove merupakan ekosistem yang kaya akan keanekaragaman hayati dan memiliki peran penting dalam menyimpan karbon serta mengatur pola air. Di banyak wilayah, lahan basah telah rusak akibat aktivitas manusia seperti pertanian intensif dan pembangunan. Namun, melalui solusi berbasis alam, banyak upaya dilakukan untuk memulihkan lahan basah ini. Contohnya, proyek restorasi mangrove di berbagai negara yang berhasil mengembalikan ekosistem mangrove yang rusak, melindungi pesisir dari abrasi, dan menyediakan habitat bagi berbagai spesies laut.
Penghijauan Kota:Dalam menghadapi masalah urbanisasi dan peningkatan populasi di perkotaan, solusi berbasis alam seperti penghijauan kota menjadi sangat penting. Penanaman taman, pepohonan, dan kebun di dalam kota tidak hanya meningkatkan kualitas udara dan kesehatan masyarakat, tetapi juga membantu menyerap karbon dioksida dan mengurangi efek panas perkotaan. Contohnya adalah proyek Forest City di Singapura yang mengubah wilayah yang dulunya merupakan kawasan industri menjadi kota yang hijau dengan berbagai taman dan ruang terbuka hijau.
-
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!