Mohon tunggu...
Hen Ajo Leda
Hen Ajo Leda Mohon Tunggu... Buruh - pengajar dan pegiat literasi, sekaligus seorang buruh tani separuh hati

menulis dan bercerita tentang segala hal, yang ringan-ringan saja

Selanjutnya

Tutup

Cerita Pemilih Pilihan

Komedi-Komedi Politik 2024

27 Februari 2024   20:00 Diperbarui: 27 Februari 2024   21:15 630
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Politik sering kali tak berbeda dengan panggung pertunjukan, tempat para politisi bermain peran dan menampilkan adegan kekuasaan. Seperti halnya dalam sebuah drama, panggung politik memiliki berbagai elemen seperti intrik, konflik, kompromi, kekonyolan dan olok-olok.

Panggung pemilu 2024, penuh dengan dramatisasi dan kekonyolan, menawarkan gambaran yang jelas dari politik sebagai genre pentas komedi, yang diselimuti dengan drama dari yang lucu hingga absurd.

Model kelucuan tingkat dewa dalam panggung pemilu kali ini menjadi arena pertunjukan yang mengocok perut. Keputusan Mahkamah Konstitusi (MK) yang memilih Gibran Rakabuming sebagai calon wakil presiden (cawapres), ketidaknetralan aparat, keberpihakan dan cawe-cawe sang bokap, serta strategi komedi dari capres tertentu yang berhasil menghibur dan memikat penonton.

Momen komedi awal adalah keputusan MK yang memilih Gibran Rakabuming sebagai cawapres. Meskipun banyak yang meragukan kecakapan politik Gibran, terutama karena hubungan anak-bapak dengan presiden Joko Widodo, keputusan MK ini dilihat sebagai dagelan politik.

Gibran, yang sebelumnya lebih dikenal sebagai pengusaha muda daripada politikus berpengalaman, secara mengejutkan diberikan lampu hijau untuk berpartisipasi dalam pertarungan politik tingkat nasional.

Keputusan ini mengundang tawa dan kritik dari berbagai pihak, menunjukkan betapa panggung politik pemilu kali ini disesaki dengan unsur komedi yang menggelitik.

Komedi politik lain berupa ketidaknetralan pejabat negara dan keberpihakan terhadap salah satu kandidat. Pejabat negara yang seharusnya netral dalam proses pemilihan umum, ternyata terlihat memihak salah satu kandidat.

Tindakan-tindakan yang terkesan sebagai upaya untuk mendukung kandidat tertentu, baik secara terang-terangan maupun terselubung, menjadi bahan candaan dan sindiran dalam panggung politik ini.

Tidak ketinggalan, strategi komedi dari beberapa capres juga menjadi daya tarik tersendiri dalam pertunjukan politik ini. Salah satu strategi yang mencuri perhatian adalah joget gemoy, yang viral di media sosial.

Strategi ini berhasil menghibur dan memikat penonton, meskipun pada saat yang sama perdebatan tentang substansi politik yang seharusnya menjadi fokus utama luput dari arena debat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerita Pemilih Selengkapnya
Lihat Cerita Pemilih Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun