Mohon tunggu...
Hen Ajo Leda
Hen Ajo Leda Mohon Tunggu... Buruh - pengajar dan pegiat literasi, sekaligus seorang buruh tani separuh hati

menulis dan bercerita tentang segala hal, yang ringan-ringan saja

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Penting Bagi Mahasiswa: Bagaimana Teori Digunakan Sebagai Kerangka Kerja (Frame Work) Riset Kualitatif

13 Februari 2024   18:00 Diperbarui: 13 Februari 2024   18:33 325
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sebagaimana dijelas pada artikel terdahulu tentang Fungsi Teori dalam Penelitian Kualitatif, bahwa teori dalam penelitian kualitatif berfungsi sebagai kerangka kerja (Frame Work) Riset, yang berarti memberikan struktur yang memandu proses penelitian dari perumusan pertanyaan penelitian hingga analisis data dan interpretasi hasil. 

Dengan demikian, dalam konteks riset, kerangka kerja teoretis berfungsi sebagai landasan atau panduan untuk memahami fenomena yang diteliti, merumuskan pertanyaan penelitian yang relevan, memilih metode-metode pengumpulan data yang sesuai, menganalisis data, dan menafsirkan temuan penelitian.

Artikel ini akan menjelaskan dan disertai dengan contoh bagaimana teori digunakan sebagai Kerangka Kerja (Frame Work) riset, jika topik penelitian tentang Partisipasi Politik Masyarakat dalam Pemilu 2024. 

Kemudian kita menggunakan teori Partisipasi Politik sebagai kerangka kerja riset/penelitian.  Maka dalam konteks topik penelitian tentang Partisipasi Politik Masyarakat dalam Pemilu 2024, teori Partisipasi Politik berfungsi sebagai kerangka kerja riset dengan cara berikut:

1. Memberikan Kerangka Kerja Analisis: Teori Partisipasi Politik memberikan kerangka kerja analisis yang memungkinkan peneliti untuk memahami faktor-faktor yang memengaruhi partisipasi politik masyarakat dalam pemilu. Konsep dalam teori ini mencakup berbagai aspek yang mempengaruhi partisipasi politik, seperti kesadaran politik, keterlibatan dalam aktivitas politik, dan persepsi terhadap proses politik.

Contoh: Teori Partisipasi Politik menyatakan bahwa tingkat pendidikan seseorang berhubungan dengan tingkat partisipasi politiknya. Dalam penelitian, peneliti menggunakan teori ini sebagai kerangka kerja untuk menganalisis bagaimana tingkat pendidikan masyarakat memengaruhi tingkat partisipasi mereka dalam pemilu 2024. Dengan demikian, teori memberikan panduan dalam memahami dan menganalisis hubungan antara pendidikan dan partisipasi politik.

2. Membimbing Pengumpulan Data: Teori Partisipasi Politik membimbing peneliti dalam memilih teknik pengumpulan data yang sesuai dengan kerangka kerja teoretis yang digunakan. Peneliti dapat merancang wawancara, survei, atau observasi yang sesuai untuk mengumpulkan data tentang faktor-faktor yang memengaruhi partisipasi politik masyarakat dalam pemilu 2024, sesuai dengan konsep-konsep dalam teori.

Contoh: Peneliti memilih untuk melakukan wawancara mendalam dengan sejumlah informan yang memiliki latar belakang pendidikan yang beragam. Penentuan informan didasarkan pada konsep dalam teori Partisipasi Politik yang menyatakan bahwa tingkat pendidikan dapat memengaruhi partisipasi politik. Dengan demikian, teori membimbing dalam memilih teknik pengumpulan data yang sesuai dengan kerangka kerja teoretis yang digunakan.

3. Menghasilkan Generalisasi Naturalistik: Teori Partisipasi Politik membantu dalam menghasilkan generalisasi naturalistik tentang partisipasi politik masyarakat dalam pemilu 2024. Dengan menggunakan teori sebagai kerangka kerja, peneliti dapat mengidentifikasi pola-pola atau temuan yang muncul dari data lapangan dan membuat generalisasi yang muncul dari pemahaman tersebut. Misalnya, peneliti dapat menyimpulkan tentang pola partisipasi politik yang umum ditemukan di antara masyarakat selama pemilu.

Contoh: Berdasarkan data lapangan yang dikumpulkan, peneliti menemukan bahwa partisipasi politik masyarakat dalam pemilu 2024 cenderung lebih tinggi di kalangan mereka yang memiliki tingkat pendidikan yang lebih tinggi. Dari temuan ini, peneliti membuat generalisasi naturalistik bahwa ada hubungan antara tingkat pendidikan dan partisipasi politik, sesuai dengan konsep dalam teori Partisipasi Politik.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun