Jumat, 14 April 2023 menjadi momen tersendiri. Manakala netra ini tak bisa lepas menatap sosok wanita paruh baya yang selalu tersenyum menatap kamera yang tersorot. Wanita itu terlihat tidak asing. Saya yakin mengenalnya di suatu waktu.
Perempuan yang semakin anggun di usia yang tak lagi muda itu bergerak dari satu stan ke stan lainnya. Saya coba memupus ragu  dan rasa enggan yang hinggap di hati dengan niat menyapa.
Melihatnya kebingungan hendak memotret kegiatan bersama sekelompok Guru berpakaian Kebaya -salah satu Pakaian Adat Sulawesi Utara- membuatku mengambil kesempatan itu untuk memastikan lagi.Â
Saya mengarahkan posisi mereka ketika berpose, memakai isyarat tangan siap memotret.Â
Saya juga menawarkan diri untuk mendokumentasikan mereka dengan telepon genggam milik Ibu Guru cantik yang terulur. Saat beliau menyerahkan gawai miliknya, saya memandang lekat wajah itu.
Ah, tidak salah lagi. Tahi lalat yang nangkring di sisi atas sudut bibirnya merupakan bukti tak terbantahkan lagi.Â
Rasa hangat menyeruak di dalam hati. Campur aduk antara enggan, haru dan sukacita manakala melihat seseorang yang pernah berkontribusi dalam pembentukan karakter masa kecil bertemu dengan keadaan yang begitu sempurna di usia ini.Â
Ibu Guruku Youlanda Sondakh. Adalah salah satu Guru di masa Sekolah Dasar tahun 90-an. Tepatnya di SD GMIM Eben Haezar Bentenan. Guru saya  20 tahun yang lalu. Guru yang membekas karena cantik, pintar dan baik.Â