Mohon tunggu...
Helmi YahyaArdilasari
Helmi YahyaArdilasari Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswi UIN Walisongo Semarang

Menulis

Selanjutnya

Tutup

Bahasa

Karakteristik Unik Gen Z: Mengenal Gaya Berkomunikasi dan Berinteraksi

14 Desember 2024   19:16 Diperbarui: 14 Desember 2024   19:14 21
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bahasa. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Jcstudio

             Generasi Z, sering disingkat menjadi Gen Z. Gen Z adalah orang-orang yang lahir pada tahun 1997 hingga 2012. Gen Z lahir dan tumbuh bersamaan dengan perkembangan teknologi yang pesat. Dengan perkembangan teknologi yang pesat membuat Gen Z terbiasa hidup di lingkungan yang seba cepat, dan dimudahkan dalam berbagai hal karena semua dapat diakses melalui internet. Hal tersebut yang mengubah cara Gen Z berinteraksi dan berkomunikasi dengan orang disekitarnya. Di sisi lain, karena hidup di zaman yang serba cepat  mereka cenderung kurang sabar dan kerap mengharapkan hasil yang instan. Secara kapasitas kognitif , Gen Z cepat belajar. Akan tetapi, kurang sabar dalam menjalani prosesnya sehingga terkadang mudah menyerah ketika dihadapkan pada kesulitan.


             Gaya komunikasi yang disukai Gen Z adalah gaya komunikasi yang santai, berpikiran terbuka, dan bersahabat. Gen Z dikenal dalam cara berkomunikasi melalui pesan secara singkat dan jelas. Biasanya mereka lebih suka berkomunikasi melalui teks daripada panggilan suara. Generasi Z kurang menyukai gaya komunikasi seperti teguran langsung yang berupa nasehat dan berkesan menggurui. Ketika hal tersebut terjadi, maka mereka akan menghindarinya (cut off) dan mencari dukungan dari teman yang sefrekuensi dengannya. Gen Z juga lebih sering berinteraksi melalui video, baik itu dengan mengunggah video lewat platform (TikTok, Instagram Reels) ataupun mengirim pesan melalui (WhatsApp, Telegram, atau DM Instagram) daripada berbicara lewat telpon atau bertemu langsung.


             Dalam komunikasi melalui chat, biasanya Gen Z menggunakan emoji, GIF, dan meme untuk mengespresikan reaksi terhadap berbagai situasi. Dengan cara ini, Gen Z dapat menyampaikan rasa humor, kebingungan, sehingga komunikasi tetap ekspresif meskipun haanya lewat chat. Teks yang Gen Z pakai pada umunya singkat, ringkas, dan langsung ke inti dan menghindari percakan dengan teks panjang. Gen Z juga sering menggunakan humor untuk mengatasi ketegangan atau meredakan situasi yang canggung, contohnya "Dark Humor" atau humor gelap seringkali menjadi cara berkomunikasi mengenai topik-topik sensitif dengan cara menjadikannya ringan. Gen Z pada umumnya aware terhadap isu atau trend yang sedang ramai dibicarakan. Mereka mengakses isu atau trend yang sedang ramai melalui platform media sosial seperti Instagram, Twitter, dan TikTok. Sisi positif yang dapat diambil ketika aware terhadap isu dapat membentuk Gen Z menjadi generasi yang kritis dalam menyikapi informasi .

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Bahasa Selengkapnya
Lihat Bahasa Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun