Mohon tunggu...
Mohammad Helman Taofani
Mohammad Helman Taofani Mohon Tunggu... karyawan swasta -

1982 born, happily married... A devout Pearl Jam fans, love to read, listening to music and watching movies. Write occasionally through my online journal. An avid fan of Italian Football. Going to travel sometime. Willing to travel all around the world. Would like to see the world before I die. Considering to live in another country. Obsessed to master at least five different (international) languange. A proud father of Aksara Asa-Madani.

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Artikel Utama

Tepi Air - Travelog Sydney (5)

18 Maret 2010   01:41 Diperbarui: 26 Juni 2015   17:21 277
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

[caption id="attachment_96441" align="aligncenter" width="500" caption="Darling Harbour (Foto: Helman Taofani)"][/caption] Mengamati Sydney Opera House (SOH) dan Harbour Bridge, dari Mrs. Macquarie's Chair, berlanjut dengan ekskursi ke SOH adalah pembaptisan yang bagus untuk semua wisatawan di Sydney sebelum berputar-putar melanjutkan itinerari. Hari pertama (Kamis 4/3) kami memang padat. Usai dari SOH, agenda makan siang di kawasan Darling Harbour sudah menunggu, dilanjutkan dengan tur melintasi daerah elit Double Bay dan Rose Bay, sebelum berbalik ke destinasi berikut, surga para surfer di Sydney, yakni Bondi Beach. Ada satu kesamaan khusus antara Darling Harbour, Double Bay dan Rose Bay. Ketiganya merupakan kawasan waterfront yang menunjukkan optimalisasi potensi geografis Sydney yang terbelah oleh alur sungai Parramatta menuju Port Jackson sebelum keluar ke Samudera Pasifik. Darling Harbour adalah pelabuhan untuk kapal-kapal kecil (kapal besar, ferry dan kapal pesiar berlabuh di Circular Quay). Letaknya agak menjorok masuk ke arah kota Sydney, dan merupakan percabangan akhir dari sungai Parramatta yang besar, sebelum bersatu ke Sydney Harbour. Area ini dikelilingi oleh atraksi-atraksi seperti kasino (Star City), teater IMAX, Aquarium, Pusat Perbelanjaan dan National Maritime Museum, yang dibungkus dalam sebuah jalur pedestrian tepi air (waterfront). Di atas Darling Harbor, berseliweran jalan-jalan overpass yang menghubungkan daerah barat Sydney menuju pusat kota. Bagi saya, kawasan ini adalah ilustrasi paling dekat dengan pelabuhan kota Sydney yang ada di film "Finding Nemo" (konfirmasi: Wallaby St, tempat tinggal P. Sherman tidak eksis). Camar dan pelikan juga kadang berkeliaran bebas berbaur dengan siswa-siswa sekolah dasar dan menengah yang tengah berdarmawisata di situ. Meski di tengah kota, dan dilalui kapal-kapal, airnya sama sekali tidak kotor dan menjadi vista yang sangat menarik. Sedangkan Double Bay dan Rose Bay adalah wilayah hunian suburb di sebelah timur pusat kota Sydney yang menjadi kawasan waterfront elite. Daerah berkontur yang mulanya adalah gunung karang ini (melandai di Double Bay dan naik ke Rose Bay sampai ujung "South Head") merupakan tempat tinggal golongan menengah ke atas Sydney, dengan perairannya didominasi oleh yacht yang tengah diparkir. Dengan posisi geografis yang lebih naik, maka pemandangan utama di sini adalah view kota Sydney secara keseluruhan, khususnya dari wilayah Rose Bay, yang memperlihatkan semua bagian kota. Ini menjadikan area waterfront dengan akses view tersebut berharga sangat mahal. Ujung dari gunung karang tersebut adalah tempat yang diberi nama The Gap, sebuah tebing karang dengan pemandangan langsung ke Samudera Pasifik di sebelah kanan, dan Port Jackson di sebelah kiri (dari posisi peta). Tempat ini merupakan tempat favorit bagi orang frustrasi untuk bunuh diri! Laporan menunjukkan angka bunuh diri di tempat ini mencapai 50 per tahun. Modusnya sama, meloncat dari atas dan jatuh langsung menemui ajal setelah membentur dasar karang. Itu sebabnya di kawasan ini kini dibangun pagar yang cukup tinggi, serta layanan konseling dalam bentuk telepon umum (ada dua saluran, satu untuk panggilan emergency dan satunya lagi untuk layanan konseling). Mungkin karena letaknya di ujung, maka tempat ini dipilih sebagai pelampiasan rasa frsutrasi. Padahal, sisi sentimentil The Gap ini sangat menarik. Asumsi saya, daerah ini dinamakan "The Gap" karena dari titik ini bisa terlihat celah (gap) yang menjadi gerbang masuk Sydney. Port Jackson yang menjadi bagian terbesar perairan Sydney hanya mempunyai satu celah keluar-masuk, di antara gunung karang yang diberi nama "North Head" dan "South Head". Secara prinsip mirip dengan celah Hellespontes/Dardanella yang menghubungkan Laut Aegea dan Laut Hitam di Turki. The Gap terletak di South Head. Dan dari titik itu, terlihat North Head dan laut yang ada di antara dua tebing karang tersebut, hingga tergambarlah sebuah visualisasi imaji mengenai kedatangan armada pertama (first fleet) di bawah Arthur Phillip yang masuk menuju Sydney Cove. Sebagai daerah waterfront, dan juga kaya dengan potensi karang, maka pemandangan mercusuar alias lighthouse adalah hal yang jamak. Banyak mercusuar di tepi-tepi perairan (dan juga di tengah-tengah perairan) dari Sydney Harbour sampai Port Jackson yang masih utuh dan menjadi objek wisata. Sungguh mengesankan cara mereka merawat fragmen dalam sejarah wilayah mereka, sehingga saya yang awam sekalipun bisa dengan mudah membayangkan bagaimana kehidupan di masa lampau. The Gap adalah akhir dari wisata kota, sebelum bertolak ke Bondi Beach untuk melihat pantai yang hip di Sydney. Saya berpikir, mengapa kita harus ke pantai orang Australia, sementara sang empunya lebih sering membanjiri Bali untuk melihat pantai juga? Dalam pikiran saya, ah tentulah pantai mereka tak secantik Bali. Mereka bisa merawat dan mengembangkan waterfront, bagaimana dengan pantainya?

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun