Mohon tunggu...
Helma Liana
Helma Liana Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Aktif Hubungan Internasional.

Mahasiswa dengan jurusan Hubungan Internasional di Universitas Nasional.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Multinational Corporation (MNC): Coca-Cola dalam Mengatasi Global Climate Change

31 Juli 2023   20:33 Diperbarui: 31 Juli 2023   20:42 532
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Climate change telah menjadi isu yang semakin mendominasi dalam hubungan internasional karena dampaknya yang meresahkan secara global. Isu perubahan iklim tidak mengenal batas negara dan mempengaruhi semua negara di seluruh dunia, oleh karena itu, menjadi isu yang membutuhkan kerjasama dan kolaborasi antara negara-negara untuk mengatasi tantangan yang dihadapinya. 

Climate change juga menjadi isu utama dalam hubungan internasional karena dampaknya yang luas dan melibatkan partisipasi semua negara dalam upaya kolektif untuk mengatasi tantangan perubahan iklim. 

Kolaborasi internasional, perjanjian, diplomasi iklim, dan kesadaran global adalah beberapa aspek kunci dari hubungan perubahan iklim dengan hubungan internasional. Climate change yang terjadi secara global ini merujuk pasa perubahan dengan jangka panjang terhadap pola cuaca dan iklim yang berada di seluruh dunia. 

Perubahan iklim ini terutama disebabkan oleh aktivitas manusia yang mengeluarkan gas rumah kaca dan mengubah komposisi atmosfer bumi, sehingga aktivitas tersebut menyebabkan peningkatan suhu rata-rata di permukaan bumi, yang dikenal sebagai pemanasan global. 

Perubahan iklim merupakan masalah global yang memerlukan kerjasama dari semua negara dan masyarakat. Upaya bersama dari seluruh dunia diperlukan untuk mengurangi emisi gas rumah kaca dan mengatasi dampak perubahan iklim demi menciptakan masa depan yang lebih berkelanjutan dan aman untuk generasi mendatang.

Sejak awal abad ke-20, aktivitas manusia, terutama pembakaran bahan bakar fosil (seperti batu bara, minyak bumi, dan gas alam) untuk transportasi, produksi energi, dan industri, telah meningkatkan konsentrasi gas rumah kaca di atmosfer. Gas-gas ini, seperti karbon dioksida (CO2), metana (CH4), dan nitrous oksida (N2O), menyimpan panas di atmosfer dan menyebabkan efek rumah kaca. Efek ini menyebabkan peningkatan suhu rata-rata global dan perubahan iklim yang signifikan. 

Aktivitas manusia atas ekspolitasi alam dan aktivitas indutrialisasi yang terjadi menghasilkan gas rumah kaca, yang akhirnya terjadi perubahan alamiah lingkungan. Gas rumah kaca yang menumpuk di atmosfer menyebabkan suhu bumi meningkat dan tidak wajar, dampak lainya menyebabkan permukaan air laut meingkat disebabkan oleh mencairnya es yang berada di kutub Utara dan Selatan. 

Perubahan iklim secara global memiliki dampak luas dan beragam pada lingkungan, ekonomi, dan masyarakat. Dampaknya termasuk pencairan es kutub dan gletser, kenaikan permukaan laut, perubahan pola cuaca yang ekstrem seperti banjir dan kekeringan yang lebih sering terjadi, bencana alam yang lebih sering dan parah, dan ancaman terhadap keberlanjutan ekosistem dan kehidupan manusia.

Upaya untuk mengatasi perubahan iklim melibatkan dua pendekatan utama: mitigasi dan adaptasi. Mitigasi bertujuan untuk mengurangi emisi gas rumah kaca dan mencegah peningkatan suhu global yang lebih lanjut. Ini mencakup transisi ke sumber energi terbarukan, konservasi energi, pengurangan deforestasi, dan praktik-praktik berkelanjutan dalam berbagai sektor. Sementara itu, adaptasi berfokus pada mengurangi dampak perubahan iklim yang sudah tidak dapat dihindari. Ini termasuk langkah-langkah seperti pengembangan infrastruktur tahan bencana, sistem irigasi yang efisien untuk menghadapi kekeringan, dan penyesuaian pola tanam untuk menghadapi perubahan musim.

Untuk menangani perubahan iklim tersebut tidak hanya dari pihak negara, namun juga dari korporasi. Multinational Corporation (MNC) sebagai salah satu penyumbang emisi karbon akibat dari proses produksinya, hingga akhirnya menyebabkan perubahan iklim. Setelah era perang dunia II ruang pembahasan ilmu Hubungan Internasional menjadi semakin luas salah satunya ialah isu lingkungan. 

Isu lingkungan dimetaforakan menjadi tragedy of common, yakni krisi lingkungan yang terjadi di satu wilayah akan menyebabkan bencana di wilayah lainnya, hal ini penting untuk dibicarakan pada tingkat global. Coca-Cola yang merupakan bagian Multinational Corporation memiliki peran penting dalam menangani perubahan iklim. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun