Mohon tunggu...
Helma Chori Amartha
Helma Chori Amartha Mohon Tunggu... Freelancer - Mahasiswa UNNES, Sastra Indonesia '17

Gemar membaca dan menulis :)

Selanjutnya

Tutup

Hobby Pilihan

Resensi: Catatan Juang "Catatan Bersampul Merah, Konspirasi Alam Semesta? Atau Kebetulankah?"

5 Desember 2020   15:05 Diperbarui: 6 April 2021   08:19 3875
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
buku "Catatan Juang" karya Fiersa Besari. (Dok. pribadi)

  • Judul                           : Catatan Juang
  • No. ISBN                   : 978-979-794-549-7
  • Penulis                       : Fiersa Besari
  • Penerbit                     : Mediakita
  • Cetakan                       : Ketiga, 2018
  • Jumlah Halaman     : vi + 306 halaman

Catatan Bersampul Merah, Konspirasi Alam Semesta? Atau Kebetulankah?

Kekuatan sebuah tulisan mampu mengubah hidup seseorang. Itulah yang dialami oleh seorang gadis bernama Kasuarina, gadis asal Desa Utara yang memiliki mimpi untuk menjadi sineas. Namun apa daya, ia malah terjebak dalam rutinitas yang menurutnya membosankan sebagai sales asuransi sebuah bank di kota metropolitan. Walau keluarganya tak menuntut ia membiayai kehidupan, tetapi sebagai anak sulung, Suar, sapaan akrabnya, memiliki kesadaran diri untuk memenuhi biaya hidup keluarganya.  Terlebih semenjak ayahnya jatuh sakit, Suar merasa beban untuk menghidupi keluarganya harus ia tanggung sampai mimpi yang ia miliki harus dikuburnya dalam-dalam.

Hingga pada suatu sore dalam perjalanan pulang, Suar tidak sengaja menemukan sebuah catatan bersampul merah yang terjatuh di dalam angkutan umum. Buku yang diambilnya itu ternyata merupakan buku harian. Pada halaman pertama terdapat sebuah tulisan "Seseorang yang akan menemani setiap langkahmu dengan satu kebaikan kecil setiap harinya. Tertanda, Juang" (hlm. 7). Suar pada mulanya membaca tulisan pada buku tersebut dengan maksud mencari informasi lain mengenai pemilik buku untuk nantinya ia kembalikan, namun lama-kelamaan ia terjebak dalam kisah yang ditulis Juang. Dan hidup Suar perlahan mulai berubah, ia mulai mempertimbangkan kembali impiannya untuk menjadi seorang sineas.

"Jangan lupa bahwa manusia mempunyai mimpi-mimpi untuk diraih, bukan untuk dibunuh atas nama tuntutan hidup" (hlm. 173). Salah satu kalimat dalam tulisan Juang yang membuat Suar mantap menentukan pilihan hingga merubah kehidupannya secara total. Suar akhirnya kembali untuk mengejar mimpinya menjadi seorang sineas dan melepaskan pekerjaannya sebagai sales asuransi dengan berbagai macam risiko yang siap menantinya. Jatuh bangun dalam mengejar suatu impian adalah hal yang lumrah, dan buku bersampul merah bagi Suar merupakan obat kuat sebagai penyemangat untuk bangkit ketika ia berada pada titik terendah dalam hidupnya.

Suar menemukan banyak hal baru dalam mewujudkan impiannya termasuk dapat bertemu dengan seorang pemuda bernama Dude. Konspirasi alam semestakah atau hanya kebetulan jika hidup Suar diberi warna oleh pemuda yang ternyata memiliki hubungan dengan catatan bersampul merah yang selalu ia bawa kemana-mana? "Bukankah kita seringkali merasa ada banyak sekali rangkaian kebetulan yang seolah memang ditujukkan untuk kita? (hlm. 277).

Hidup yang tidak selalu berjalan sesuai apa yang diingankan menjadi masalah utama dalam novel yang ditulis oleh Fiersa Besari. Novel "Catatan Juang" merupakan sempalan dari novel "Konspirasi Alam Semesta" yang ditulis sebelumnya dan walau berhubungan namun dapat dinikmati secara terpisah. Kisah yang ditulis Juang dalam catatannya pun bearagam dan tak melulu soal cinta, tetapi lingkungan, sosial, politik, impian, keluarga hingga fenomena anak muda masa kini tak luput dari pembahasan.

Konflik yang dibangun sudah kuat dan permasalahan yang diangkat cukup jelas, tetapi dalam hubungan antar tokoh masih lemah. Walau begitu novel "Catatan Juang" dikemas sangat menarik dan berbeda dari kebanyakan novel lainnya. Kisah Suar yang diselingi dengan tulisan Juang membuat novel ini tidak terasa membosankan. Pemilihan diksi yang indah sangat memanjakan pembaca dan membuat "Catatan Juang" layak dilahap dalam sekali duduk.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun