Mohon tunggu...
Anak Laki
Anak Laki Mohon Tunggu... Penulis - Penulis Lepas

Suka sepak bola

Selanjutnya

Tutup

Tradisi Pilihan

Mengapa Masyarakat Indonesia Suka Berbagi Makanan Menjelang Lebaran

25 April 2023   09:30 Diperbarui: 26 April 2023   15:17 649
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kenapa masyarakat di Indonesia suka berbagi makanan atau bingkisan menjelang Hari Raya Idul Fitri?

Apakah kamu juga sering menghantarkan makanan kepada sanak saudaramu? Atau kamu yang mendapatkan hantaran makanan dari saudaramu?

Keluarga saya juga sering mendapatkan hantaran makanan dari kerabat, biasanya opor, tapi untuk Lebaran tahun ini keluarga saat mendapatkan ikan. 

Tradisi berbagi makanan atau bingkisan kepada kerabat atau saudara menjadi suatu hal yang sering dijumpai menjelang Hari Raya Idul Fitri atau pada saat Hari Raya Idul Fitri.

Tradisi ini dapat dijumpai hampir di setiap daerah di Indonesia menjelang atau saat Hari Raya Idul Fitri. Tradisi ini tidak hanya dilakukan oleh umat Islam saja, namun juga umat agama lain.

Kegiatan berbagi makanan ini sudah terjadi sejak zaman dulu dan terus dilakukan sehingga menjadi sebuah tradisi di Indonesia. kira-kira bagaimana ya kisahnya? Berikut ulasannya:

  • Sudah Ada Sejak Zaman Dahulu

Tradisi hantaran ternyata sudah ada sejak zaman kerajaan pada abad 16. Masyarakat di zaman itu memiliki tradisi mengantarkan hasil bumi untuk raja.

Selain itu, saat raja menggelar pesta panen, berbagai macam hidangan dan kue akan dibawa pulang oleh masyarakatnya sendiri.

  • Pada Masa Kolonialisme Juga Ada

Di zaman kolonial, terdapat juga tradisi saling membalas hantaran Hari Raya Idul Fitri yang akan disajikan di dalam rantang.

Rantang mempunyai makna simbolik secara sosial-budaya sebagai perekat hubungan antar kerabat atau tetangga saat dipakai untuk hantaran makanan.

Orang yang mendapatkan hantaran akan menjadi merasa tidak enak apabila mengembalikannya di dalam keadaan kosong, maka dari itu mereka akan membalasnya kembali dengan makanan.

Pada zaman kolonial juga, mulai dikenal hantaran Hari Raya Idul Fitri berupa kue-kue kering yang diberikan orang Eropa kepada keluarga pribumi priyayi.

  • Berbagi Makanan di Zaman Sekarang

Pada zaman sekarang berbagi makanan bisa dilakukan juga untuk sanak saudara yang jauh, tanpa harus bertemu tatap muka, yaitu melalui kurir atau juga bisa secara online.

Berbagi makanan di zaman sekarang juga banyak yang mengirimkan bingkisan kue-kue kering atau jika kerabat memiliki jarak yang dekat, juga bisa menghantarkan makanan seperti opor dan lain-lainnya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Tradisi Selengkapnya
Lihat Tradisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun