Kenapa masyarakat di Indonesia suka berbagi makanan atau bingkisan menjelang Hari Raya Idul Fitri?
Apakah kamu juga sering menghantarkan makanan kepada sanak saudaramu? Atau kamu yang mendapatkan hantaran makanan dari saudaramu?
Keluarga saya juga sering mendapatkan hantaran makanan dari kerabat, biasanya opor, tapi untuk Lebaran tahun ini keluarga saat mendapatkan ikan.Â
Tradisi berbagi makanan atau bingkisan kepada kerabat atau saudara menjadi suatu hal yang sering dijumpai menjelang Hari Raya Idul Fitri atau pada saat Hari Raya Idul Fitri.
Tradisi ini dapat dijumpai hampir di setiap daerah di Indonesia menjelang atau saat Hari Raya Idul Fitri. Tradisi ini tidak hanya dilakukan oleh umat Islam saja, namun juga umat agama lain.
Kegiatan berbagi makanan ini sudah terjadi sejak zaman dulu dan terus dilakukan sehingga menjadi sebuah tradisi di Indonesia. kira-kira bagaimana ya kisahnya? Berikut ulasannya:
- Sudah Ada Sejak Zaman Dahulu
Tradisi hantaran ternyata sudah ada sejak zaman kerajaan pada abad 16. Masyarakat di zaman itu memiliki tradisi mengantarkan hasil bumi untuk raja.
Selain itu, saat raja menggelar pesta panen, berbagai macam hidangan dan kue akan dibawa pulang oleh masyarakatnya sendiri.
- Pada Masa Kolonialisme Juga Ada
Di zaman kolonial, terdapat juga tradisi saling membalas hantaran Hari Raya Idul Fitri yang akan disajikan di dalam rantang.
Rantang mempunyai makna simbolik secara sosial-budaya sebagai perekat hubungan antar kerabat atau tetangga saat dipakai untuk hantaran makanan.
Orang yang mendapatkan hantaran akan menjadi merasa tidak enak apabila mengembalikannya di dalam keadaan kosong, maka dari itu mereka akan membalasnya kembali dengan makanan.