Menjelang waktu berbuka puasa, banyak masyarakat semarang yang beramai-ramai datang untuk mengantri supaya dapat mendapatkan hidangan ini.
Untuk warga Semarang, pasti tidak asing lagi dengan takjil bubur India yang terdapat di Masjid Jami Pekojan, Kota Semarang, Jawa Tengah.
takjil ini dibagikan kepada warga secara gratis dan sebelum mendapatkan takjil ini, para warga mengikuti pengajian lebih dulu hingga waktu berbuka tiba.
Para pengurus masjid akan mulai menata takjil ini dengan rapi serta disajikan juga berbagai minuman hangat dan juga makanan pendamping. Begitu adzan Maghrib berkumandang, mereka akan langsung menyantap bubur India ini.
- Sejarahnya
Tentu saja bubur India ini berasal dari orang-orang India. Orang-orang India tersebut pada waktu itu singgah di daerah Semarang untuk berdagang, selain itu ada juga yang melakukan dakwah. Pada saat itu, domisili mereka berada di daerah sekitar Masjid Pekojan.
Mereka kemudian membagikan resep bubur India ini dan mengajak masyarakat lokal untuk membuat bubur bersama-sama.
Mulai saat itu, bubur India menjadi hidangan yang disukai oleh warga sekitaran Masjid Pekojan. Kemudian lama kelamaan, hal tersebut menjadi sebuah tradisi untuk menyantap bubur India saat bulan puasa.
- Pengurus Masjid Membuat Porsi Bubur India yang Banyak
Pengurus Masjid Jami Pekojan menghabiskan kira-kira 22 kg beras per hari. Beras dengan jumlah tersebut dapat membuat sekitar 300 porsi bubur.
Salah satu juru masak bubur India, Ali mengatakan "Yang Kita (Pengurus Masjid Jami Pekojan) sajikan 150 porsi bubur India dan yang dibawa pulang oleh warga dapat lebih dari itu (150 porsi bubur India). Karena warga sini banyak yang membawa pulang bubur ini"
Proses pembuatan bubur India di Masjid Jami Pekojan ini dimulai pukul 11.00 WIB. Bubur India ini harus sudah selesai saat waktu sholat Asar tiba.
Hal tersebut dikarenakan, setelah Asar, pengurus masjid harus menuangkan bubur India tersebut ke mangkuk.