Mohon tunggu...
Helga Indra R.
Helga Indra R. Mohon Tunggu... UI Designer -

Blogger & UI Designer

Selanjutnya

Tutup

Catatan

Sahur On The Road, Efektifkah?

10 Agustus 2012   20:31 Diperbarui: 25 Juni 2015   01:58 229
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Beberapa dari mereka mulai menghidupkan mesin beroda duanya. Tak sedikit pula yang menaiki mobil mewah dengan merk ternama. Mengusung misi sosial dan berbagi jadi mottonya. Berbondong-bondong, beramai-ramai memenuhi jalanan. Seketika itu malam yang tadinya sunyi menjadi hingar bingar. Klakson berkali-kali dibunyikan untuk menandakan mereka telah datang. Di pinggir jalan telah menanti beberapa target mereka. Pemulung, pengemis, para gelandangan, semua menanti kedatangannya. Mereka menyebutnya sahur on the road.

Perumpamaan orang-orang yang menafkahkan harta mereka di jalan Allah adalah sebutir benih yang menumbuhkan tujuh butir dan setiap butir membuahkan lagi 100 biji. Allah melipat gandakan (pahala) bagi siapa yang dikehendaki-Nya. Allah maha luas karunia-Nya dan lagi maha mengetahui. (Al-Baqarah [2]: 261)


Di bulan ramadhan yang penuh rahmat ini, Allah menjanjikan pahala berlipat ganda bagi mereka yang melakukan ibadah kepadanya. Ibadah sekecil apapun akan dibalas dengan ganjaran yang besar. Acara sahur on the road atau biasa disebut SOTR semakin marak dari tahun ke tahun. Acara yang bertujuan berbagi sahur kepada 'mereka' yang membutuhkan. Biasanya sekotak nasi berisi lauk, buah, lengkap dengan air mineral berukuran gelas yang diberikan kepada 'mereka'. Semakin bulan ramadhan mendekati akhir, semakin ramai pula kumpulan pembagi SOTR yang beraksi.

Saya sendiri pernah mengikuti sotr sekitar 2 tahun yang lalu. Bersama temen-temen kantor berkumpul 2-3 jam sebelum sahur. Yang kemudian berangkat bersama-sama dengan motor dan mobil untuk membagikan sahur. Terasa lega saat melihat uluran tangan mereka menerima sekotak nasi sederhana dari kami. Dengan harapan bisa merasakan santap sahur yang sedikit berbeda dari hari sebelumnya. Di sepanjang jalan kami tidak sendiri. Banyak kumpulan pembagi SOTR yang juga melakukan aksinya.

Setelah beberapa lama kami menyusuri jalanan, saya merasakan ada hal yang tak wajar. Saya menemukan 'mereka' nampaknya sudah hafal dengan kedatangan kami. Berkumpul di pinggir jalan ramai-ramai menanti kami. Bahkan di beberapa tempat kami melihat mereka berebutan menanti pemberian kami. Ada juga yang menyembunyikan hasil pemberian sahur dari kelompok lain ketika kami datang. Seolah mereka belum mendapatkan sahur, lalu mereka meminta kembali jatah sahur kepada kumpulan SOTR lain. Bukan berniat untuk berpikiran jelek, tapi nampaknya SOTR emang sudah seperti kebiasaan di setiap ramadhan. Dan 'mereka' tahu bagaimana menyambut kami yang sudah siap untuk membagikan sahur.

Begitu juga dengan kumpulan pembagi SOTR. Saya merasa beberapa diantara mereka ikut SOTR tujuannya cuma sekedar ikut-ikutan aja. Dengan membawa mobil-mobil mewah, mereka yang notabene masih berusia belasan tahun sudah bisa berkeliling membagikan sahur. Beberapa dari mereka nampak bersenda gurau, membunyikan klakson yang tak perlu, sampai menyetop kendaraan yang ingin lewat. Efektifkah yang mereka lakukan?

Saya gak pernah ada maksud untuk menjelekkan kegiatan yang mereka lakukan. Tapi seenggaknya mereka itu mengerti tujuan utama dari SOTR bukanlah untuk sekedar ikut-ikutan. Bukan untuk riya'/pamer "gue ikutan SOTR loh". Bukan pula untuk jalan-jalan malam beramai-ramai layaknya sebuah konvoi. Tapi SOTR itu murni untuk berbagi sahur bagi 'mereka' yang membutuhkan.

Sesungguhnya yang paling ditakutkan dari apa yang saya takutkan menimpa kalian adalah asy-syirkul ashghar (syirik kecil), maka para shahabat bertanya, apa yang dimaksud dengan asy-syirkul ashghar? Beliau menjawab: ar-riya’.” (Riwayat Ahmad)


Pada akhirnya saya berharap kegiatan SOTR di ramadhan kali ini berjalan dengan tertib dan lancar. Semoga gak ada kejadian yang tidak diinginkan hanya gara-gara ulah sebagian dari mereka. Allah menjanjikan balasan berlipat bagi mereka yang berbagi antar sesama.

:)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun