Mohon tunggu...
Kak fika (HELLOFIKA)
Kak fika (HELLOFIKA) Mohon Tunggu... Administrasi - Ibu rumah tangga yang senang menulis, masak, makan dan jalan jalan

Lahir di Palembang, lalu menikah dan tinggal di Kota Jakarta.

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Yuk, Konsumsi Fermentasi Pangan Lokal yang Lezat, Murah, dan Bergizi

29 Februari 2020   19:12 Diperbarui: 29 Februari 2020   19:32 241
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dokpri : RUSIP pangan fermentasi lokal dari Palembang

Adikku bisa membuat rusip dan bekasam dirumah. Aku setidaknya bisa membuat tempoyak sendiri. Apalagi sejak tinggal di Jakarta mencari tempoyak di pasar tradisional Jakarta tuh cukup sulit. Karena memang pangan fermentasi Lokal satu ini lebih banyak ditemukan di Pulau Sumatera dan Kalimantan.

Kemampuan membuat fermentasi dari pangan lokal ini menurutku penting untuk diketahui. Karena kalau tidak pengetahuan tentang pangan fermentasi lokal akan hilang digerus waktu. Sebagai mama muda aku optimis dapat mengenalkan kepada keturunanku nantinya kearifan lokal berupa pangan ini. Di tengah gempuran aneka penganan dari luar Indonesia yang cukup masif mempengaruhi gaya hidup millenial.

Jangankan pangan fermentasi. Kadang pangan lokal seperti rebung, buah tekokak, sayur pakis dll sudah tidak dikenali oleh generasi sekarang. Contohnya cemilan yang lebih disukai anak generasi sekarang adalah cemilan cemilan kekinian yang sebenarnya masuk ke jenis junkfood. Dan makanan kekinian jenis ini ternyata bisa jadi salah satu faktor resiko penyakit tidak menular. Seperti diabetes, hipertensi, Kanker dll.

Karena itu yuk mulai sekarang berkenalan dengan pangan fermentasi dari pangan lokal yang tersedia di sekitar kita. Mulai sertakan serta jadikan salah satu makanan kebanggaan yang bisa kita konsumsi sehari hari.  Tidak ada salahnya sih mengkonsumsi kimchi, tapi lebih benar lagi kalau kita juga rajin mengkonsumsi fermentasi dari pangan lokal. Kalau orang korea bisa mengklaim bahwa kimchi yang tersehat. Akupun dapat memberikan testimoni Nenekku Halimah yang kini berusia 94 tahun tetap sehat wal afiat karena hanya suka mengkonsumsi pangan lokal termasuk fermentasinya.

Yuk mari lestarikan hasil kreativitas nenek moyang Kita. Fermentasi pangan lokal yang lezat dan juga bergizi. Bonusnya, memberdayakan para petani lokal plus pemberdayaan ekonomi lokal.

Sampai disini dulu ceritaku tentang fermentasi pangan lokal.  Artikel ini merupakan estafet dari grup penulis bahagia.  Sebelumnya ada mas  Topik Irawan, dan estafet selanjutnya diteruskan oleh Mbak Eka Murti.  Semoga bermanfaat dan sampai jumpa di lain kesempatan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun