Mohon tunggu...
Hellen Nur Qolbi
Hellen Nur Qolbi Mohon Tunggu... lainnya -

orang gak penting yang lagi belajar menulis tanpa ditunggangi kepentingan

Selanjutnya

Tutup

Money

Minapolitan

13 Mei 2012   15:15 Diperbarui: 25 Juni 2015   05:21 1732
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bisnis. Sumber ilustrasi: PEXELS/Nappy

Minapolitan itu hampir sama dengan agropolitan, bedanya, yang satu mina sedangkan yang satunya lagi agro. Mina itu kemungkinan berasal dari bahasa jawa "mino" yang berarti ikan, jadi secara sederhana minapolitan dapat diartikan sebagai kota bisnis yang berbasis perikanan. Sebagaimana kawasan bisnis, selayaknya ada daerah yang menjadi pusat pertumbuhan (growth pole) dan hinterland (daerah pinggiran). Growth pole adalah pusat transaksinya sedangkan hinterland adalah daerah penunjangnya. Harapan dibangunnya kawasan minapolitan adalah adanya kegiatan terintegrasi dimana kegiatan bisnis di growth pole dapat memberikan efek menetes ke bawah (trickle down effect) atau ke daerah hinterland.


Contoh sederhana kawasan minapolitan dapat diilustrasikan sebagai berikut:

Pasar tempat transaksi, di situ ada pabrik ikan sarden. Nah di kampung-kampung sekitar pabrik ada yang jadi kampung nener, ada yang jadi kampung ikan sarden, ada yang jadi kampung pakan ikan, dan seterusnya yang dibutuhkan untuk menunjang pabrik ikan sarden. Itu baru satu contoh pabrik yang dibangun di kawasan minapolitan. Bisa juga industri pengalengan ikan tuna yang sangat cocok dibangun di sekitar samudera (karena tuna adalah ikan laut dalam). Bisa dibangun kampung tambak nener bandeng, kampung tambak bandeng, kampung pakan bandeng dan sebagainya. Kenapa bandeng? Karena tuna biasanya butuh umpan hidup dan bandeng hidup adalah umpan favorit tuna.

Dari contoh di atas, maka pasar dan pabriknya adalah pusat pertumbuhannya sedangkan kampung-kampung penunjang adalah hinterlandnya.

Agar berhasil, kawasan minapolitan harus ditunjang oleh infrastruktur, perbankan, dan lainnya. Dan tak kalah penting adalah melibatkan masyarakat agar mau jadi nelayan yang tidak hanya mengandalkan ikan tangkap tapi mulai membudayakan budidaya karena Kawasan yang baik adalah yang terjamin sustanabilitasnya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun