Senin 20 Juni 2016 , Fakultas Teologi Universitas Satya Wacana Salatiga (UKSW) telah melakukan kuliah tamu pada mata kuliah studi gender dan feminisme teologi dengan thema perkuliahan Perempuan Mollo melawan tambang yang dibawakan langsung oleh Mama Aleta salah satu anggota DPRD tingkat Provinsi Nusa Tenggara Timor (NTT), juga peraih Goldman Environmental Prize pada tahun 2013. Perkuliahan di mulai pada pukul 14.00-17.00 WIB di gedung .E 123 UKSW (Jawa Tengah).
Perkuliahan ini di ikuti oleh berbagai mahasiswa dari fakultas yang berbeda-beda dan tidak hanya dari fakultas Teologi, menurut salah satu dosen 70% adalah mahasiwa yang berasal dari fakultas lain dan sisanya adalah fakultas teologi sendiri. Mama Aleta diundang ke kampus hijau / kampus Indonesia Mini ini dengan tujuan dapat memberikan motivasi untuk mahsiswa yang mengikuti perkuliahan studi gender dan feminisme teologi. Pada saat penyampaian materi perkuliahan, Mama Aleta lebih sharing mengenai perjuangannya saat bersama masyarakat desa di Kecamatan Mollo Kab.Timor Tengah Selatan (TTS), Prov.NTT untuk menghentikan aktivitas dari beberapa investor yang sedang melakukan tambang di daerah tersebut. Beliau mengatakan bahwa, alam itu adalah seorang ibu yang selalu meberi makanan dan minum kepada anak-anaknya.Tambang yang ada pada saat itu hanya memberikan kerugian pada masyarakat setempat, sedangkan yang mendapat keuntungan adalah investor yang mengelola dan masyarakat setempat hanya dihadiakan penyakit yang membuat kesehatan mereka terganggu.
Tujuan utama Ia menghentikan adanya tambang di daerah Mollo karena Ia hanya ingin melindungi tanah kelahiran dan keindahan alam seperti apa adanya. Ia mengatakan bahwa “Saya hanya ingin melindungi tanah kelahiran saya dan keindahan alam disekitar saya apa adanya. Setiap orang dapat berjuang untuk mempertahankan alamnya dan hal itu tidak dikenal dari apa latarbelakang jender maupun agama”.
Mahasiswa yang hadir dari berbagai kalangan fakultas dan asal yang berbeda-beda, mereka begitu antusias ketika mengikuti perkuliahan tersebut walapun durasi waktunya 3 jam karena Mama Aleta membuat suasana kelas tidak membosankan.
Ketika mengajak masyarakat untuk berjuang melawan para investor, Ia meyakinaknan masyarakat dengan bercerita kepada mereka mengenai hubungan alam dengan manusia. Seperti berikut “Pada saat penciptaan Yang mahakuasa telah menciptakan manusia untuk menjaga, melindungi dan melestartikan bumi ini dan manusia diciptakaan bukan untuk mengahancurkan ciptaan yang sudah diciptakan Mahakuasa kepada manusia, Karena batu adalah tulang dan air adalah darah dan Bumi itu Ibu yang akan menyusui anaknya”. Jika lingkungan ini dihancurkan maka semunya akan menjadi musnah karena alam dan manusia memiliki hubungan timbal balik dan saling membutuhkan satu sama yang lain.
Perjuangannya bersama-sama masyarakat setempat di mulai pada tahun 1995 hingga 2011, pada saat perjuangan Ia sempat di ancam oleh pemerintah setempat namun Ia tidak pernah putus asa, Ia bahkan pernah diancam, dicaci maki, dipukuli ditengah perjalanan saat akan pulang ke rumah oleh sekelompok orang dan juga dipukuli di kantor bupati, namun semua hal yang Ia rasakan saat itu justru menjadi motivasi untuk dirinya agar tetap berjuang untuk menutup tambang di daerah Mollo. perjuangan panjang itu akhirnya memberikan dampak yang sangat luar biasa karena pada akhirnya tambang telah dihentikan dan kini masyarakat sudah hidup tenang .
Pada akhir perkuliahan Mama Aleta berpesan bahwa menjadi seorang pejuang jangan pernah takut untuk mati, karena mati dan hidup seseorang bukan ditentukan oleh para penguasa tetapi ditentukan oleh Yang Maha Kuasa. Jadilah pejuang yang tidak maju mundur tetapi terus maju pantang menyerah. Bagi putra putri yang sedang berkuliah di tempat rantau pulang dan berusaha untuk menjadi seorang pemimpin di daerah masing-masing dengan mengaplikasikan modal ilmu yang sudah didapatkan saat studi.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H