Mohon tunggu...
Muhammad Andika
Muhammad Andika Mohon Tunggu... Operator - Operator

Saya gemar dengan segala hal yang tidak saya ketahui dan saya selalu memperhatikan atau mempelajari dengan sendiri dari hal yang baru saya tahu. Sehingga, membuat saya menjadi lebih aktif terhadap hal - hal baru yang baru saya kenal dari lingkungan baru.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Era Demokrasi Terpimpin dan Orde Baru (1950-1998): Stabilitas Politik dan Transformasi Ekonomi

1 Juli 2024   04:06 Diperbarui: 1 Juli 2024   04:06 70
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Pertumbuhan Ekonomi di bawah Soeharto, Indonesia mengalami pertumbuhan ekonomi yang signifikan dan peningkatan standar hidup. Namun, perkembangan ini disertai dengan korupsi yang merajalela dan ketimpangan sosial. Krisis dan Kejatuhan Asia 1997-1998 menghancurkan ekonomi Indonesia, memicu protes massal dan kerusuhan. Tekanan politik dan ekonomi akhirnya memaksa Soeharto mengundurkan diri pada Mei 1998, menandai berakhirnya Orde Baru dan dimulainya era Reformasi.

Kesimpulan

Era Demokrasi Terpimpin dan Orde Baru mencerminkan dua fase pemerintahan yang sangat berbeda di Indonesia. Dari sentralisasi kekuasaan dan kebijakan konfrontatif Soekarno hingga stabilitas politik dan pembangunan ekonomi di bawah Soeharto, periode ini memberikan landasan penting bagi perkembangan Indonesia modern.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun