Belakangan ini Kereta Api Commuter Line (KCL) hampir setiap pagi terlambat tiba di Satasiun Jakarta Kota. Kami sebagai commuter yang sudah bertahun-tahun menggunakan jasa kereta bisa melihat bahwa keterlambatan itu bukan karena ada kendala teknis. Keterlambatan KCL setiap pagi di Stasiun Jakarta Kota semata-mata hanya karena tidak disiplin memberangkatkan kereta tepat pada waktunya dari Stasiun Jakarta Kota. Kelambatan dalam memberangkatkan kereta menyebabkan semua jalur yang ada di Stasiun Jakarta Kota berisi kereta sehingga kereta yang akan masuk ke Stasiun Kota tidak busa masuk dan harus ditahan karena tidak ada tempat karena semua jalur penuh.
Sayangya pihak Stasiun tidak ada yang mau memperbaiki kebiasaan tidak disiplin ini. Seharusnya dalam kondisi seperti itu, maka kereta tidak hanya dibernagkatkan tepat waktu dari Stasiun Jakarta Kota, jika perlu kerta itu diberangkatkan tanpa harus menunggu jadwal kebernagkatannya. Artinya harus diatur agar selalu ada jalur yang kosong untuk kereta yang akan masuk.
Untuk menyediakan agar selalu ada jalur yang kosong, maka jika semua jalur penuh, petugas pengatur perjalanan kereta harus segera memerintahkan beberapa kereta untuk segera berangkat meninggalkan Stasiun Jakarta kota agar tersedia jalur kosong untuk kereta yang akan memasuki Stasiun jakarta Kota.
Keterlambatan yang terjadi hampir setiap pagi itu tentunya sangat merugikan para penumpang yang yang akan menuju tempat bekerja. Tidak hanya rugi karena kehilangan tunjangan dan insentif kerajinan, tapi juga konditenya dianggap tidak baik oleh perusahaan tempat mereka bekerja karena hampir setiap pagi datang terlambat.
Harusnya hal-hal yang sederhana seperti ini bisa diatasi oleh masing-masing Kepala Stasiun agar penumpang lebih nyaman melakukan perjalanan dengan KCL. Sayangnya sebagai penumpang kita tidak pernah mengetahui apa yang dilakukan oleh Kepala Stasiun. Bertahun-tahun kita menggunakan jasa kereta, tapi kita tidak pernah mengenail siapa Kepala Stasiun di masing-masing stasiun yang kita lalui. Kelihatannya perlu Kepala Stasiun yang kreatif dan tidak hanya duduk di belakang meja.
Jakarta, 15 Desember 2015
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H