Mohon tunggu...
Raihan Navaro
Raihan Navaro Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswal Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Airlangga

Seorang yang memiliki minat mendalam pada geopolitik, sejarah, dan budaya, berasal dari Fakultas Ilmu Budaya di Universitas Airlangga.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

KKN BBK 5 Universitas Airlangga Gelar Gema Cahaya Penanggungan: Perpaduan Budaya dan Keagamaan

27 Januari 2025   14:45 Diperbarui: 27 Januari 2025   14:54 17
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Tari Kluwung Mas, salah satu tari yang ditampilkan pada acara Gema Cahaya Penanggungan  (Sumber: Foto pribadi Penulis)

Acara puncak Gema Cahaya Penanggungan digelar dengan meriah pada Sabtu, 25 Januari 2025, di Gedung Serbaguna Bhakti Manunggal, Dusun Penanggungan. Acara yang merupakan rangkaian penutup dari kegiatan KKN BBK 5 Universitas Airlangga ini mengangkat tema pelestarian budaya dan keagamaan, dengan menampilkan berbagai seni tradisional serta lantunan sholawatan untuk memperingati Isra Mi'raj.

Acara dimulai dengan tiga penampilan tari yang memukau para hadirin. Tari Sintren, sebagai pembuka, menggambarkan keindahan tradisi Jawa yang memadukan seni gerak dengan kepercayaan Jawa. Kemudian, Tari Kluwung Mas ditampilkan dengan irama dan gerakan energik, membawa pesan tentang keindahan alam dan budaya lokal. Sebagai penutup sesi tari, Tari Sorote Lintang hadir dengan makna simbolis, menyuarakan harapan dan doa untuk masa depan yang cerah bagi Desa Penanggungan.

Selain itu, suasana semakin khidmat dengan penampilan sholawatan oleh kelompok seni lokal untuk memperingati peristiwa Isra Mi'raj Nabi Muhammad SAW. Lantunan sholawat yang merdu mengundang suasana religius di tengah kehangatan acara, mempererat tali silaturahmi antara mahasiswa, warga, dan perangkat desa.

Ketua panitia, Muhammad Irfan Hibatullah Al Quds, menyampaikan bahwa Gema Cahaya Penanggungan dirancang tidak hanya sebagai hiburan, tetapi juga sebagai upaya melestarikan budaya tradisional dan meningkatkan kesadaran keagamaan di tengah masyarakat. "Melalui kegiatan ini, kami ingin menegaskan pentingnya menjaga identitas budaya dan agama di tengah tantangan modernisasi," ujarnya.

Acara ini tidak hanya berfokus pada hiburan, tetapi juga sejalan dengan tujuan pembangunan berkelanjutan (Sustainable Development Goals atau SDGs), seperti SDGs 11 (Sustainable Cities and Communities) yang mendukung promosi dan pelestarian kebudayaan lokal untuk menciptakan komunitas yang tangguh dan berkelanjutan, SDGs 16 (Peace, Justice, and Strong Institutions) yang memperkuat nilai-nilai harmoni dan perdamaian melalui peringatan Isra Mi'raj dan lantunan sholawat, serta SDGs 4 (Quality Education) yang memberikan edukasi secara tidak langsung kepada masyarakat tentang pentingnya memahami dan melestarikan budaya dan tradisi lokal.

Sambutan hangat juga dating dari salah satu warga Desa Penanggungan. "Kami sangat senang karena budaya tradisional desa ini bisa ditampilkan dengan megah. Ditambah dengan peringatan Isra Mi'raj, acara ini benar-benar terasa menyentuh," ujar Pak Sutarji, Kepala Dusun Penanggungan.

Dengan antusiasme tinggi dari masyarakat, Gema Cahaya Penanggungan tidak hanya menjadi penutup kegiatan KKN BBK 5 yang berkesan, tetapi juga tonggak semangat baru bagi Desa Penanggungan untuk terus melestarikan budaya dan nilai-nilai religiusnya.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun