"Wah saya bingung berdasarkan apa, penyanjungan terhadap para capres malah membuat saya muak, apalagi dinding facebook saya isinya kampanye semua."
"Bapak main facebook juga?"
"Iya Bu, lumayan nambah teman dan buat ngisi kekosongan sambil nunggu penumpang, banyak ilmu yang saya dapatkan, tapi beberapa hari terkahir ini gara-gara perbedaan pilihan, banyak teman-teman yang saling hujat saling hina, ujung-ujungnya saling unfriend bahkan blokir, malas saya."
Aku terdiam, inget kalau semalam juga memblokir beberapa orang yang hobinya kampanye hitam terhadap salah satu capres.
"Daripada terjadi perpecahan lebih baik ada capres alternatif kali ya Bu?"
"Capres nomor 3, kira-kira siapa ya kalau ada?"
"Hi hi seandainya saya punya kendaraan partai dan ada penyandang dana, saya ajukan Bapak jadi capres alternatif, cocok tuh Joko Prabowo!"
"Ha..ha Ibu nih guyon, tapi boleh juga ya nama saya Joko Prabowo, sayalah satria piningit yang dinanti bangsa Indonesia, perpaduan kerakyatan Jokowi dan kegagahan Prabowo!"
"Setuju pak, bisa jadi pilihan orang-orang yang bingun dengan capres no 1 dan 2 bisa beralih ke Bapak."
"Sayang ya Bu, saya bukan siapa-siapa, tidak akan ada yang menyandang dana buat saya, tidak ada media yang mau memblow up saya, kelebihan saya cuma karena saya punya nama Joko Prabowo."
Hari semakin larut, tidak terasa sudah hampir sampai rumah.