Mohon tunggu...
Aufa Helga Ramdhani
Aufa Helga Ramdhani Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

23107030089(Mahasiswa Aktif UIN SunanKalijaga)

Selanjutnya

Tutup

Love

Malaikat dalam Modern Romanticm

15 Juni 2024   22:32 Diperbarui: 15 Juni 2024   23:10 56
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
delacroix dalam dictio.id

Kapan terakhir kali kamu jatuh cinta? Pertanyaan tersebut seolah meminta kita untuk mengingat kapan terakhir kali merasakan sensasi jatuh cinta, semua orang tentu saja pernah jatuh cinta entah kepada benda, hewan atau seseorang. Tapi pada kali ini penulis ingin membahas mengenai jatuh cinta kepada seseorang. Dalam prosesnya jatuh cinta pada seseorang akan cenderung bersifat bahagia, jatuh cinta sendiri biasanya dimulai dari masa remaja mulai dari umur 13 hingga 18 tahun, awalnya seseorang tidak mengetahui apa sih jatuh cinta itu yang dia tahu hanyalah senang bertemu dan menghabiskan waktu dengan dia.

Jatuh cinta sendiri sudah menjadi hal yang lumrah di Masyarakat, jatuh cinta pastilah membuat setiap orang bahagia dengan perasaan gundah gulana, gelisah dan berdebar menjadi hal yang kerap dan lumrah dialami oleh seseorang apabila sedang jatuh cinta. Namun tahukah kamu ada pepatah jawa yang berbunyi "wiwiting tresno jalaran saka kulino" yang memiliki arti jatuh cinta berawal dari keterbiasaan hal ini terjadi karna orang pada zaman dulu lebih memilih jatuh cinta setelah menghabiskan waktu yang cukup lama dengan seseorang, hal ini terbukti dengan fakta bahwa pernikahan di jaman dulu bertujuan untuk meningkatkan ekonomi, status sosial atau sekedar untuk meneruskan keturunan, Sehingga romantisme pada zaman dahulu lebih mempunyai konteks, dulu ada Dashrath Manjhi yang rela membelah gunung untuk dijadikan akses jalan bagi warga karna istrinya meninggal karna tidak dapat mendapat akses Kesehatan karna keterbatasan akses, adalagi Shah Jahan yang membangun Taj Mahal demi mengenang istrinya, dari Indonesia sendiri ada Bandung Bondowoso yang rela membangun 999 candi demi menggapai permintaan sang pujaan hati, Namun di jaman modern ini seseorang dapat menjalin hubungan lebih mudah tanpa terikat oleh pernikahan terlebih dahulu apalagi kalau bukan pacaran

istockphoto.com
istockphoto.com

Mengutip dari liputan6.com pacaran adalah tahap dalam hubungan, di mana dua individu terlibat secara romantis dan saling terikat satu sama lain. Ini merupakan periode di mana pasangan memulai hubungan yang lebih mendalam, lebih dari sekadar persahabatan. Menurut penjabaran diatas dapat diartikan juga bahwa pacaran adalah tahap awal dalam saling mengenal satu sama lain dalam status hubungan yang romantis. Namun tahukah pembaca bahwa pacaran tidak selalu bahagia di setiap prosesnya?  Karna pada dasarnya kita adalah 2 orang insan manusia yang saling belajar mengenai satu sama lain dengan diiringi luka di setiap prosesnya, maka dari itu sangat penting untuk selalu bersabar dan bersandar satu sama lain.

Pada saat ini pun banyak permasalahan dalam jatuh cinta entah itu masalah sepele seperti kurang perhatian, kurang komunikasi atau mungkin salah paham akan suatu hal. Tentu saja hal tersebut merupakan proses pendewasaan dan pembelajaran setiap orang. Selain itu saat ini salah satu faktor yang menyebabkan keretakan suatu hubungan adalah ekspetasi dan tuntutan. 2 hal tersebut kini ramai menjadi faktor yang menyebabkan keretakan suatu hubungan. Kita seringkali menaruh harapan kepada pasangan kita untuk menjadi orang lain yang bukan dirinya, hal ini tentu saja kurang tepat karna mereka tidak memiliki kewajiban untuk memenuhi ekspetasi yang kita harapkan kepada mereka. Kita memperlakukan pasangan kita untuk mempunyai banyak pekerjaan sekaligus seperti dia adalah supir bagi kita, dia adalah pendengar untuk kita, penyemangat dalam menjalani hari, Atm berjalan untuk kita apabila kita sedang mengalami masalah finansial dan banyak lagi. Nggak ada manusia yang bisa mengisi peran atau pekerjaan sebanyak itu secara realistis, sangat tidak adil bagi kita apabila membebankan semua itu ke mereka.

Tidak ada artinya bahwa percintaan modern membebankan semua hal kepada mereka, apabila mereka tidak sanggup pasti akan beranggapan bahwa kita tidak akan bahagia, padahal pada dasarnya sesama pasangan harusnya saling melengkapi dan tumbuh bersama sama melewati berbagai macam proses kehidupan, kita bukanlah malaikat yang sempurna dan bisa berbagai macam hal.

Pada akhirnya jatuh cinta bukanlah mencari kebahagiaan semata tetapi bagaimana juga cara kita untuk tumbuh dan berkembang melewati berbagai proses dalam hidup ini, dengan memahami dan menerima pasangan kita apa adanya kita bisa menciptakan hubungan yang lebih bersifat harmonis dalam jangka waktu yang Panjang.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Love Selengkapnya
Lihat Love Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun