Mohon tunggu...
Helga Evlin Zendrato
Helga Evlin Zendrato Mohon Tunggu... Mahasiswa - Pecinta Tinta

Berlarilah yang kuat, setidaknya tetap berjalan.

Selanjutnya

Tutup

Diary

Apakah Saya Saja yang Begini?

6 Juli 2021   09:00 Diperbarui: 6 Juli 2021   09:04 109
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Diary. Sumber ilustrasi: PEXELS/Markus Winkler

Situasi yang rumit saat ini membuat banyak orang kehilangan orang yang dicintainya. Kita kehilangan momen untuk bercerita atau sekadar menertawakan pilihan setiap hari yang sudah kita buat. 

Mungkin kalimat "Bertahanlah badai ini pasti berlalu" tidak lagi ampuh untuk menahan lelah dan bosan yang menindih kita. Kita merasa terhimpit dalam segala aspek. 

Kita berusaha mencari celah agar secercah cahaya singgah di dalam tembok-tembok yang memalang kita. Kabar duka terdengar lagi, sirine datang dari berbagai arah. 

Kabar duka membuat kita terisak-isak, bingung harus bersandar pada bahu siapa. Sudah cukup banyak yang tinggal di rumah dalam kondisi tubuh yang kurang sehat. Keterlaluan, kalau kita masih biasa aja.

Indonesia memasuki rambu merah covid-19, bukan hanya aspek sosial yang terbatas banyak aspek yang kena imbasnya. Perkara ini serius bagi bangsa ini, kita butuh vaksin, oksigen, tenaga medis, dan Anda. 

Kita butuh Anda untuk taat dan patuh. Pastinya sulit duduk dan berdiam diri di rumah. Pastinya kita bosan menatap langit-langit rumah yang itu-itu saja. Pastinya kita suntuk menyaksikan hiburan-hiburan yang tidak membuat mata kita terlelap tidur. Kita menjadi resah dan mudah marah. Rasanya covid ini mengurung kita di dalam penjara yang membuat kita menunggu-nunggu datangnya kata merdeka. 

Anda dan saya tidak harus menunggu merdeka. Kita yang menentukan kapan kita merdeka. Kita yang menentukan kapan kita mau sembuh. Sudahlah, berhenti menjadi egois. Kita merasa sangat bosan dan sangat terpuruk. Kita merasa tidak bebas. Kita merasa kecewa, waktu-waktu membuat kita menua di dalam rumah. 

Tolonglah, jangan merasa Anda sendiri yang merasakannya. Saya juga merasa hal yang sama. Saya sudah setahun lebih di rumah saja, berteman dengan perangkat-perangkat. Berkomunikasi melalui sosial media, dan menutup mulut dan hidung saat hendak bertemu orang. Situasi ini membuat saya tersiksa, tetapi saya sadar ada yang lebih penting dari masalah saya. Mereka lebih penting, kehadiran mereka yang lebih penting.

Saya ingin Anda juga punya harapan yang sama. Berharap tidak ada korban lagi, berharap mereka segera pulih, berharap mereka bisa bertahan untuk menemukan momen bercerita bareng lagi. Saya tidak sendirian, Anda juga demikian. 

Ayolah, mari saling mengingatkan. Kita punya keinginan yang sama untuk merdeka dari covid. Karena situasi yang darurat, kita dituntut untuk melakukan usaha merdeka dari covid yang lebih ekstra. 

Kalau dulu hanyalah menggunakan masker, jaga jarak, dan cuci tangan. Saat ini, kita melakukan yang lebih. Kita harus mengikuti vaksinasi, melakukan karantina/isolasi secara mandiri. Kita butuh Anda untuk sama-sama mewujudkan tujuan ini.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun