"Sesungguhnya pernah, dalam padatan kalimat sebaris"
"Karena tidak semua tau secara utuh, mereka ragu memberikan apresiasi"
"Tidak demikian,"
"Lalu disimpan aja sampai kapan pak?
Percakapan kami menjadi serius. Pak Hardi adalah sastrawan yang menekuni bidangnya. Ia membuat ruang rahasia di rumahnya sebagai tempat untuk bersantai dan merenung segala peri kehidupan. Ia menuturkan bahwa aku bukanlah orang pertama yang membaca dan memberikan komentar baik.
Aku orang ke puluhan yang terkagum dengan tulisannya. Ia mengajakku ke dalam ruangannya yang padat buku dan tempelan seni di dinding yang memiliki sejarah hebat. Pak Hardi merasa kondisi batin yang tertekan. Ia harus kehilangan orang tuanya dalam bisnis haram. Ia memiliki saudara tetapi tidak pernah bertemu sejak dititipkan di rumah saudara.
Pak Hardi merasakan pilu yang sangat mendalam. Ia teringat masa ketika ia menunjuk sebuah buku yang memiliki sampul menarik untuk dibelinya di sebuah toko. Namun, perih bagai luka yang dibalur garam hatinya. Seorang pemilik toko mengusir ia karena uang yang disodorkannya berupa recehan hasil tabungannya.
Saat terpuruk seperti itu, ia kehabisan akal untuk berkata-kata. Ia pergi ke sebuah danau. Menatap air hijau yang tidak berombak, mendengarkan pilu daun kering yang jatuh ke tanah. Menyaksikan katak melompat ria di rumput hijau. Ia merasa kegersangan yang berarti. Menuliskan keresahan yang membuatnya begitu berduka dan meninggalkan di danau.
Seseorang yang mengetahui Pak Hardi ketinggalan barang segera mengejar dan mengembalikannya kepada Pak Hardi. Bukan dengan sengaja, malaikat yang menolong Pak Hardi memiliki perkara dalam bobot yang berbeda. Perasaan sakit hati pak Hardi terhadap toko buku tersebut membuat malaikat yang bertemu dengannya menemui sang pemilik dan menyerahkan sebuah cek untuk membayar.Â
Pak Hardi dengan tekun membaca setiap terang malam. Ia tidak ingin kantuk mengelabui masa depannya. Pria yang disebutnya sebagai malaikat sedikit lega karena tidak hanya ia yang bergumul persoalan kehidupan. Ia menitipkan rumah kepada Pak Hardi karena akan ke luar negeri. Ini bukanlah mimpi yang mengerikan, tetapi sangat mengejutkan.
Pak Hardi berjanji akan merawat rumah selama malaikatnya pergi ke luar negeri. Namun, ada perjanjian yang harus ditandatanagni perihal ruang yang tidak dapat disentuh oleh Pak Hardi. Kisah yang diceritakannya padaku membuatku penasaran untuk kelanjutannya. Pak Hardi menuliskan bait karena perjalanan yang tidak mudah itu mengantarkannya pada satu dunia yang semua orang tidak ketahui yaitu berkembangnya orang-orang dalam hidup karena melalui proses yang sukar.