Mohon tunggu...
Helga Almira Adine
Helga Almira Adine Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Universitas Airlangga

Seorang Gen-z seperti pada umumnya yang fanatik dengan dunia K-Pop dan hobi tidur

Selanjutnya

Tutup

Film Pilihan

Mufasa vs. Scar: Perdebatan Tak Berujung Setelah Masa Lalu Terungkap

31 Desember 2024   20:55 Diperbarui: 31 Desember 2024   20:55 18
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
 Mufasa: The Lion King (Sumber: Disney/Pixar)

Ketika film "Mufasa: Lion King" dirilis, penonton dibawa kembali di kisah  awal mula hubungan antara Mufasa dan Scar sebelum insiden besar terjadi dalam film The Lion King. Sebelumnya, Scar dikenal sebagai karakter antagonis yang penuh dendam dan iri hati. Namun, setelah latar belakang masa lalu mereka diungkap, pandangan terhadap dua karakter ikonik ini mulai berubah. Pandangan awal yang sepenuhnya menyalahkan Scar berubah menjadi rasa iba, dan keadaan berbalik seolah Mufasa adalah alasan Scar berbuat jahat.

Ada apa dengan mereka di masa lalu? Bagaimana film ini bisa mengubah pendapat penonton? Jadi, siapa yang jahat? Fakta-fakta yang diungkap dalam film memicu perdebatan sengit antara para penggemar, menjadikan penggemar terpecah belah menjadi dua kubu yang sama-sama kuat argumennya.

Latar Belakang: Persahabatan Mufasa dan Taka

Diceritakan di awal cerita saat Mufasa kecil bahwa sang ibu ingin mereka berpindah ke Milele, dataran dengan padang rumput yang subur, berbeda dengan tempat tinggal mereka pada saat itu yang gersang dan tidak ada sumber air sama sekali. Tidak lama setelah itu turun hujan yang membuat para hewan berbondong-bondong ke arah sungai untuk sekadar menikmati hujan, tak terkecuali Mufasa. Ternyata kesenangan itu hanya sementara, hujan tersebut disertai banjir bandang yang membuat Mufasa terpisah dari keluarganya mengikuti aliran sungai yang entah membawanya kemana.

Pertemuan pertama Scar dan Mufasa dimulai disini, dari kejauhan Mufasa sudah menjadi target mangsa seekor buaya, Scar yang dikenal sebagai Taka saat itu melihat Mufasa dan mencoba menolong dengan mencekram kedua tangan Mufasa. Dengan bantuan Ibu Taka, Mufasa berhasil selamat. Mufasa mulai bergabung ke kawanan Taka meskipun awalnya ditolak mentah-mentah karena kawanan mereka tidak menerima hewan asing, Mufasa diterima dengan syarat tinggal bersama singa betina. Semenjak itu hubungan Taka dan Mufasa semakin erat seperti saudara kandung.

Seiring berjalannya waktu, Taka dan Mufasa tumbuh menjadi singa remaja. Taka dilatih untuk menjadi raja yang kuat dan tangguh, Taka adalah keturunan raja yang mana tidak lama lagi akan menggantikan ayahnya Obasi. Namun, Taka merasa dirinya tidaklah cocok menjadi raja melainkan Mufasa yang berhak atas gelar tersebut. Meskipun begitu, Mufasa bukan keturunan raja, tidak ada yang setuju dengan usulan Taka. Hingga pada saat perburuan Mufasa dan Eshe (ibu Taka) tiba-tiba diserang oleh dua ekor singa putih yang mengincar eshe dari jauh. Taka yang awalnya sedang bersembunyi untuk melihat Mufasa dan Eshe dari jauh justru lari ketakutan dan membiarkan Mufasa melawan singa tersebut dengan ibunya. Pertarungan diakhiri dengan kemenangan Mufasa, tetapi naas salah satu singa tersebut mati terlempar. 

Kematian singa tersebut membuat kawanan Kiros sang raja marah besar, anaknya yang harus menggantikannya menjadi raja sudah tiada. Amarah dan dendam menyelimuti, kawanan tersebut akan memburu Mufasa yang dianggap sebagai pembunuh anaknya. Di sisi lain, Obasi kecewa dan malu atas tindakan anaknya yang lari membiarkan ibunya dan Mufasa. Obasi tidak mau nama anaknya tercoreng, maka ia memberi perintah untuk Taka dan Mufasa melarikan diri dari kawanan dengan syarat bahwa Mufasa menjadi pengawal yang diberikan kepercayaan oleh Obasi untuk melindungi Taka. 

Kawanan Kiros menghabisi Obasi dan kawanannya, habis dan tersisa Mufasa dan Taka yang sudah lebih dulu melarikan diri. Tidak berhenti sampai situ, kawanan Kiros tetap mengincar Mufasa dan mengikuti jejak mereka. Dalam perjalanan yang panjang Mufasa dan Taka bertemu dengan Rafiki dan Sarabi serta burung pengawalnya dengan tujuan yang sama. Disitu mulai terbentuk kerjasama tim yang kompak, untuk menghindari Kiros mereka mencoba menutupi jejak mereka dengan salju dibantu burung pengawal Sarabi. 

Cinta Segitiga dan Awal Konflik

Dalam perjalanan panjang itu terjadi cinta segitiga antara Mufasa, Taka dan Sarabi. Taka menyukai Sarabi, Taka sering mengamati Mufasa dan Sarabi dari kejauhan, berharap menemukan celah untuk mendekati Sarabi. Taka pun meminta bantuan Mufasa untuk mendekati Sarabi. Namun, Sarabi merasa hatinya hanya untuk Mufasa. Mufasalah yang menyelamatkan hidupnya, juga peka terhadap dirinya. Taka merasa Mufasa telah merebut Sarabi darinya, padahal Mufasalah yang menawarkan bantuan. Disinilah Taka mulai berperan jahat, ia bekerja sama dengan kawanan Kiros untuk memberi petunjuk arah mereka menuju Milele. Taka merasa dikhianati, Mufasalah yang berjanji untuk membantunya untuk dekat dengan Sarabi. Tetapi yang terjadi malah sebaliknya, Sarabi lebih tertarik dengan Mufasa yang mana membuat Taka marah dan bertindak salah. Terjadi pemberontakan dari kawanan yang tinggal di Milele, mereka merasa kedatangan Mufasa dan yang lain membuat petaka. Namun, Mufasa dengan berani melantangkan pendapatnya bahwa dengan persatuan mereka bisa melawan kawanan Kiros bersama-sama. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun