Stunting di Kepulauan Bangka Belitung pada tahun 2024 menunjukkan perkembangan yang beragam antar wilayah. Secara umum, prevalensi stunting di provinsi ini terus menjadi perhatian. Kabupaten Belitung Timur mencatat angka yang sangat rendah, hanya 4,76%, menunjukkan keberhasilan dalam mengatasi masalah ini melalui program intervensi seperti pemantauan gizi dan peningkatan akses pangan bergizi.
Namun, di wilayah lain seperti Kabupaten Belitung, prevalensi masih lebih tinggi, mencapai 19,6%, menandakan adanya tantangan dalam distribusi dan penerapan kebijakan kesehatan. Pemerintah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung terus mendorong langkah-langkah strategis, termasuk pemberian makanan tambahan, peningkatan kesadaran pola asuh, dan integrasi layanan posyandu dan PAUD untuk menangani masalah ini secara holistik.
Keberhasilan di beberapa wilayah seperti Belitung Timur dapat menjadi model bagi daerah lain untuk menurunkan prevalensi stunting di provinsi ini. Namun, kolaborasi lintas sektor tetap diperlukan untuk memastikan pemerataan program dan peningkatan kualitas hidup anak-anak di seluruh Kepulauan Bangka Belitung.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H