1. Pendekatan Analitis
Pendekatan analitis berfokus pada penyelidikan sebab-akibat atau struktur sistem yang membentuk praktik transfer pricing. Penulis akan menganalisis secara mendalam mengenai aspek ekonomis, filsafat ekonomi, serta dampak sosial dari praktik ini.
Genealogi Utilitarianisme: Dengan meminjam teori utilitarianisme dari Jeremy Bentham dan John Stuart Mill, analisis bisa mengarah pada bagaimana prinsip "kebaikan terbesar bagi jumlah terbesar" diterapkan dalam transfer pricing. Misalnya, perusahaan menggunakan TP untuk mengoptimalkan keuntungan bagi pemegang saham atau untuk memperoleh efisiensi pajak, meskipun seringkali dengan mengabaikan konsekuensi sosialnya. Ini merupakan pendekatan yang mencari efisiensi (utilitas) dalam sebuah sistem yang memiliki ketidakseimbangan sosial.
Genealogi Kebebasan Positif dan Negatif oleh Isaiah Berlin dan Friedrich Hayek: Kedua teori ini memberikan kerangka untuk menganalisis bagaimana kebebasan negatif (bebas dari campur tangan luar) dan kebebasan positif (kemampuan untuk bertindak sesuai tujuan yang lebih besar) bisa dipraktikkan dalam transfer pricing. Kebebasan negatif akan mendukung praktik perusahaan yang mencoba menghindari pajak melalui TP, sementara kebebasan positif bisa memunculkan kebutuhan untuk menyeimbangkan efisiensi dengan kewajiban sosial.
2. Pendekatan Reflektif
Pendekatan reflektif bertujuan untuk menggugah pertanyaan-pertanyaan mendalam mengenai motivasi dan dampak dari praktik transfer pricing. Di sini, kita merenungkan pertanyaan-pertanyaan etis, moral, dan sosial yang muncul dari TP dalam konteks ekonomi global.
Kehendak Ketidaksadaran (Id) Menjadi Kesadaran: Dalam psikoanalisis Freud, Id merepresentasikan dorongan dasar yang tidak sadar, sementara kesadaran lebih terkait dengan kontrol dan pengendalian yang lebih rasional. Dalam konteks TP, Id bisa dipahami sebagai dorongan perusahaan untuk memaksimalkan keuntungan dan menghindari pajak, yang bisa jadi dilakukan tanpa kesadaran akan dampak sosial atau etis dari tindakan tersebut. Melalui proses refleksi, dorongan ini bisa berkembang menjadi kesadaran tentang pentingnya kepatuhan pajak dan tanggung jawab sosial dalam konteks yang lebih luas.
Refleksi Etis Berdasarkan Filsafat Kebebasan: Menggunakan teori kebebasan positif dan negatif dari Berlin dan Hayek, kita dapat merenungkan kembali apakah kebebasan yang dimiliki perusahaan dalam menggunakan TP seharusnya dibatasi atau dipandu oleh kewajiban moral untuk berkontribusi pada redistribusi kekayaan atau untuk mendukung sistem sosial yang lebih adil.
3. Pendekatan Kontemplatif
Pendekatan ini lebih menekankan pada pencarian makna lebih dalam dan kontemplasi tentang dampak luas dari praktik transfer pricing dalam konteks sosial dan budaya. Ini adalah pendekatan yang mengundang kita untuk merenung secara kritis tentang tujuan akhir dari kebijakan dan praktik ekonomi, dan bagaimana hal ini berhubungan dengan struktur kekuasaan dan pengaruh.
Teori Lacan dan Kristeva: Jacques Lacan dan Julia Kristeva berbicara tentang hubungan antara individu dan struktur sosial, serta bagaimana subjektivitas manusia terbentuk dalam dunia simbolik yang lebih besar. Dalam hal ini, praktik TP bisa dipandang sebagai cara di mana entitas perusahaan (sebagai subjek kolektif) berhubungan dengan hukum dan struktur ekonomi. Lacan berbicara tentang bagaimana ketidaksadaran kolektif di dalam struktur sosial bisa membentuk keputusan bisnis, sementara Kristeva akan melihat praktik TP sebagai bagian dari dinamika kekuasaan dan pengaruh yang terjalin dalam hubungan antara negara dan perusahaan besar.
-
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!