Mohon tunggu...
Helen Fetriani
Helen Fetriani Mohon Tunggu... Full Time Blogger - LOVE, LIFE, WRITE

Be positive

Selanjutnya

Tutup

Foodie

Tempoyak

28 Agustus 2021   21:42 Diperbarui: 28 Agustus 2021   21:49 180
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Bagi pecinta kuliner dari Sumatera Selatan, tempoyak salah satu kuliner yang tak asing. Terutama bagi pecinta tempoyak.

Tempoyak adalah olahan daging durian yang sudah matang dibuang bijinya lalu di susun dalam guci jaman dulu. Lapis pertama dilapisi garam kasar, lalu dilapisi daging durian, dilapisi lagi daging durian, dilapisi lagi garam kasar sampai penuh gucinya. Lalu di tutup rapat didiamkan sambai beberapa minggu. Hasil fermemtasi itulah dinamakan tempoyak. Kualitas daging durian bagus rasa tempoyak juga bagus kualitasnya.

Tempoyak bisa dimakan mentah, dimakam bersama nasi putih, lalap dan lauk pauk lainnya. 

Tempoyak juga bisa disambal ditambahkan sambal lalu di ditumis seperti biasa seperti menumis sambal.

Tempoyak bisa dicampur dengan ikan segar baik ikan dari sungai atau dari laut.

Dengan ditambah kuah sedikit dan bumbu rempah. 

Tempoyak bisa dibuat pepes dengan ikan segar lainnya.

Tempoyak rasanya asin segar.

Saya sendiri pecinta kuliner tenpoyak. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Foodie Selengkapnya
Lihat Foodie Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun