Mohon tunggu...
Madeline
Madeline Mohon Tunggu... Mahasiswa - Pelajar

menyukai musik, dance, fiksional

Selanjutnya

Tutup

Sosok

Pahlawan Kegemaran

1 November 2024   18:55 Diperbarui: 2 November 2024   18:47 43
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosok Cerita Pemilih. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG

     Artikel ini berjudul "Pahlawan Kegemaran" dikarenakan artikel ini berisi tentang pahlawan Indonesia yang dapat digemari dan diteladani. Pahlawan yang dicontohkan disini adalah R. A. Kartini dan juga Pangeran Diponegoro. Tujuan artikel ini adalah untuk memperkenalkan pahlawan Indonesia yang patut diteladani oleh seluruh bangsa terutama generasi penerus bangsa Indonesia ini. Nama R. A. Kartini mungkin sudah tidak asing lagi bagi kalian. Ia adalah perempuan yang berani mempelopori kesetaraan gender pada saat kaumnya tidak diizinkan sekolah dan hanya mengerjakan pekerjaan rumah sedangkan kaum laki-laki dapat bersekolah dan bekerja. Tentu kalian juga pernah mendengar nama Pangeran Diponegoro. Ia telah membela keluarga leluhur pada saat makam leluhurnya ditancapkan tiang untuk dibuat rel kereta, dan ia memperjuangkan rakyatnya yang ditindas. 

     R. A. Kartini adalah pahlawan yang berasal dari Jawa Tengah, Jepara. Nama lengkapnya sebelum menikah adalah Raden Ayu Adipati Kartini Djojoadhiningrat, namun setelah menikah ia mendapatkan gelar sebagai Raden Ajeng Kartini. R. A. Kartini merupakan anak dari Bupati Jepara, Jawa Tengah. Pada era Kartini, yang diperbolehkan untuk bersekolah hanyalah kaum laki-laki saja. Kaum wanita hanya boleh melakukan pekerjaan rumah dan  tidak diperbolehkan sekolah. Kaum wanita yang diizinkan atau diperbolehkan untuk belajar membaca dan menulis hanyalah yang berstatus bangsawan dan itupun tidak boleh menempuh pendidikan yang lebih tinggi lagi. Kaum wanita pada saat itu juga selalu dijodohkan dengan pria yang bahkan tidak dikenal pada umur 12 tahun keatas. 

     Dikarenakan itu, Kartini ingin mempelopori kesetaraan gender. Kartini ingin kaumnya tidak dibedakan dengan kaum laki-laki, karena bahkan Kartini juga merasakan semua kejadian itu. Ia hanya diperbolehkan belajar membaca dan menulis dan bahkan ia juga dijodohkan. Untungnya pria yang dinikahi Kartini ialah Bupati Rembang yang mau mendukung Kartini hingga ia membangun sekolah khusus perempuan. Sejak saat itu sampai sekarang sudah tidak ada lagi perbedaan gender. Kartini juga menerbitkan sebuah buku yang berjudul "Habis Gelap Terbitlah Terang". Ia tidak pernah menyerah sekalipun dalam perjuangannya tersebut. 

     Pangeran Diponegoro juga merupakan pahlawan yang patut diteladani karena keberaniannya untuk membela yang benar. Pangeran Diponegoro memiliki nama asli yaitu Raden Mas Ontowiryo. Saat itu makam leluhurnya ditancapkan tonggak tanpa izin dari Pangeran Diponegoro untuk dibuat rel kereta oleh Belanda. Karena Pangeran Diponegoro merasa tidak Terima, ia pun marah dan mengajukan perang kepada Belanda. Rakyatnya saat itu juga ditindas oleh Belanda dikarenakan perang yang diajukan oleh Pangeran Diponegoro tersebut. Tentunya jika keluarga atau teman terdekat kita ditindas pasti kita juga akan marah karena tidak terima. Bayangkan rumah kita tiba-tiba dihancurkan tanpa izin pasti kita juga akan marah seperti saat makam leluhurnya Pangeran Diponegoro ditancapkan tonggak. 

     Menurut opini beberapa orang, R. A. Kartini dan Pangeran Diponegoro adalah sesama pejuang. Hanya saja R. A. Kartini memperjuangkan kesetaraan gender atau membebaskan kaumnya. Sedangkan Pangeran Diponegoro memperjuangkan kebebasan untuk rakyatnya. Ada pula yang mengatakan bahwa mereka memang sesama pahlawan yang sama-sama berjuang untuk Indonesia. Masih banyak lagi opini lainnya, dan mungkin kalian sebagai pembaca juga memiliki opini lain. 

     Jadi, kesimpulan yang didapat adalah sikap para pahlawan patut diteladani. Tidak hanya R. A.  Kartini dan Pangeran Diponegoro. Mengapa? Karena semua pahlawan yang telah berjuang untuk Indonesia memiliki semangat yang tinggi dan cinta tanah air. Pahlawan tidak hanya orang yang ikut perang saja namun orang yang telah berjuang demi negara, rakyat, juga merupakan seorang pahlawan. Contohnya seperti tentara, dokter, polisi, dan sebagainya. Sebagai penerus bangsa kita dapat meneladani sikap-sikap tersebut dengan rajin belajar, disiplin, patuh terhadap orang tua, sopan juga harus. Kalian juga bisa memulai untuk berjuang dengan memperjuangkan kebersihan lingkungan sekitar agar bumi tetap sehat. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosok Selengkapnya
Lihat Sosok Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun