Mohon tunggu...
Helena J Kristina
Helena J Kristina Mohon Tunggu... Dosen - Humor Wayang Peduli Sampah Cintai Bumi, Guyon Wayang Peduli Sampah Cintai Bumi, Komedi Wayang Peduli Sampah Cintai Bumi, Banyolan Wayang Peduli Sampah Cintai Bumi, Humor Bocah-Bocah Wayang Peduli Sampah Cintai Bumi

Hobi: menulis opini melalui cerita yang berlatar belakang kejadian nyata maupun fiktif untuk hiburan diri sendiri. Kepribadian: hampir mendekati INFJ (Introversion, Intuition, Feeling, Judging). Topik konten favorit: Humor, Filsafat, Pendidikan

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Ringkasan Buku Digital GUYUB SAMPAH

14 April 2024   11:02 Diperbarui: 14 April 2024   11:05 70
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
 sumber gambar cover buku

Posting kali ini, saya mau membagikan informasi sebuah buku Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM), yaitu Buku digital Guyub Sampah. Walaupun buku ini sudah cukup lama diluncurkan, tetapi informasi pembelajaran di dalamnya banyak guna bagi masyarakat tanpa terikat fungsi waktu. Dan karena dalam filsafat dikatakan “manusia itu gampang lupa” maka baik jika diingatkan kembali untuk peduli terhadap masalah sampahnya.  Buku ini disusun oleh kumpulan relawan masyarakat dan instansi yang bersedia berpartisipasi untuk berbagi pengalaman, pengetahuan, pemikiran, ide, harapan, jejaring dan kerja, guna menumbuhkan "melek ekologi" (ecoliteracy) bagi masyarakat luas. Harapannya, dari informasi dan pengetahuan yang dibagikan dalam buku ini, mampu menyumbang sedikit "pencerahan" bagi terbentuknya kesadaran masyarakat, agar mau peduli ekologi, yang berarti berbicara mengenai keadilan, perdamaian, menghargai kemajemukan dan perbedaan, dan meningkatkan solidaritas terhadap lingkungan. Di dalam ebook ini ada 37 naskah singkat.

Buku digital GUYUB SAMPAH pada Tahun 2020 dengan nomor ISBN 978-602-53-9514-7, Penerbit Fakultas Teknik, Universitas Tarumanagara.  Jumlah partisipan penyusun buku ini ada 45 orang, yang terdiri dari dua partisipan kata sambutan, satu partisipan endorsement, satu partisipan desain cover, satu partisipan editor dan layouter dan 40 partisipan penulis.  Buku digital ini dapat terwujud karena hasil kerjasama, partisipasi dan kebesaran hati banyak pihak terkait. Publikasi pertama atau penyebaran awal buku digital Guyup Sampah pertama kali dilakukan di inkubator virtual FB Peduli Sampah Cintai Bumi, dengan jumlah jangkauan posting organik link tautan untuk buku digital Guyup Sampah per 2 Juni 2020 adalah 679 orang.

Naskah dalam ebook ini terbagi dalam dua bagian: bagian pertama: Peduli Sampah Menerobos Pintu Sempit Menuju Masyarakat Melek Sampah. Artikel- artikel dalam bagian ini, ditulis dengan panduan sebagai berikut: Manusia mampu menata pola dan gaya hidupnya menjadi selaras dengan lingkungan hidup dalam berbagai dimensi mulai dari pola makan, pola bisnis, ekonomi, ketergantungan pada produk hasil industri, teknologi, politik, struktur sosial yang mana semuanya harus dibangun sedemikian rupa untuk mampu merawat dan melindungi lingkungan. Dalam bagian ini kita bisa menemukan sikap-sikap polaris dari para praktisi dan pemikir, yang berupa cara pandang, cara pikir, cara bertindak dan cara penilaian/evaluasi.

Harapannya artikel - artikel yang ada dalam bab ini mampu menginspirasi untuk karya yang lebih besar, yaitu terwujudnya transformasi menuju masyarakat melek sampah. Masyarakat yang melek sampah adalah masyarakat yang tidak membuang material/air/energi, yang sebenarnya dibutuhkan orang lain, masyarakat yang bijak dalam konsumsi, memakai ulang dan mau mendaur ulang, menyederhanakan gaya hidupnya guna membantu menghasilkan lingkungan yang lebih sehat.

Pada bagian kedua: Peduli Sampah Menuju Pintu Sempit Sirkular Ekonomi. Artikel- artikel dalam bagian ini ditulis dengan panduan sebagai berikut: Pembagunan berkelanjutan mulai digaungkan di Indonesia. Di dalam keberlanjutan, mengharuskan produsen memperhatikan keseluruhan daur hidup produk, dan mengutamakan kebutuhan konsumen yang terus berubah.  Bukanlah tidak mungkin, suatu saat konsumen Indonesia akan melek sampah. Hal ini tentunya akan menjadi tantangan sekaligus peluang bagi pebisnis, pengembang ilmu pengetahuan dan teknologi.  Pada intinya, bisnis, ekonomi dan politik harus dirancang ulang untuk mampu mendaur ulang/ menyerap kembali sampah hasil proses produksi suatu industri menjadi sesuatu yang dihargai dan bukannya dibuang sebagai limbah tidak berguna.

Disamping itu, perlu menghidupi sikap hormat dan hati hati terhadap tatanan alam semesta, agar tidak semakin menimbulkan ketidakseimbangan yang mempunyai konsekuensi tak terhindarkan bagi kita semua.  Sesungguhnya ada juga kewajiban etis yang melekat pada masyarakat dan pengambil keputusan, bahwa sektor pengelolaan sampah harus diarahkan pada pertimbangan kesejahteraan khususnya kaum miskin yang terpaksa hidup dari mengumpulkan dan mengelola sampah. Setiap batasan yang dijumpai, tidak perlu dipandang sebagai hambatan, melainkan sebagai peluang untuk memajukan pengembangan manusia Indonesia seutuhnya. Maksudnya adalah mengangkat pribadi manusia Indonesia tidak dengan mengingkarinya, menekankan tanggung jawab pribadi manusia untuk ikut merawat bumi sebagai rumah kita bersama, terbuka terhadap rasa keadilan, kerjasama dan solidaritas akan keprihatinan masalah sampah dan pengelolaannya.

Ebook dapat dibaca di: https://sampahlaut.id/2022/04/06/guyub-sampah/

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun