Kamera digital menjadi barang penting untuk mengabadikan momen dalam bentuk foto dan video agar dapat dikenang kembali di masa mendatang. Entah itu mengabadikan momen saat traveling ke destinasi wisata yang memiliki pemandangan yang memanjakan mata, monumen dengan desain dan arsitektur yang indah, ataupun saat acara kumpul bersama keluarga dan sahabat.
Walaupun saat ini ponsel sudah dilengkapi dengan kamera canggih, tetap saja kamera terasa lebih afdal. Kualitas sensor ponsel yang terbatas menyebabkan kualitas gambar yang dihasilkan ponsel kurang bagus jika dibandingkan dengan kamera benaran. Itulah sebabnya kamera tetap diandalkan untuk mengambil foto.
Ada banyak jenis kamera yang tersedia di pasaran. Mulai dari kamera saku, prosumer, DSLR (Digital Single Lens Reflex), dan mirrorless. Jenamanya pun bermacam-macam dan harganya bervariasi.
Saya ingin membagikan pengalaman yang tidak menyenangkan saat saya membeli kamera digital. Saya tertipu.
Awal tahun baru, saya berencana berwisata ke Danau Toba. Saya berencana akan banyak mengambil foto panorama di sana. Berhubung kamera saya sudah lama tidak dipakai dan lensanya berjamur, saya memutuskan untuk membeli kamera baru.
Saya pun berselancar di internet untuk mencari informasi tentang spesifikasi kamera dan membaca review tentang kamera. Setelah memutuskan kamera yang saya ingin beli, saya mengunjungi sebuah mall di daerah Jakarta Selatan.
Saat itu, kebetulan toko yang terkenal terpercaya sudah tutup. Oleh karena saya akan segera berangkat, mau tak mau saya mencari kamera ke toko-toko lain yang ada di mall itu. Setelah mengunjungi beberapa toko, akhirnya saya masuk ke satu toko.
Saya menanyakan kamera yang saya inginkan. Yang melayani saya saat itu adalah si pemilik toko. Dia lalu mengambil kamera yang saya inginkan. Saya lalu mencoba kamera tersebut.
Saat saya mencoba kamera, si pemilik toko mulai menjelek-jelekkan kamera yang saya inginkan. Dia bilang kualitas gambar jelek, zoom optical rendah, fitur sedikit, dsb. Kemudian dia mengambil dua kamera jenis lain dan menawarkannya kepada saya.
Dengan bermulut manis, dia menjelaskan kelebihan kamera yang dia tawarkan. Dia bahkan menunjukkan kepada saya cara menggunakan beberapa fitur yang ada di dua kamera tersebut.