Suara-suara bergema di hening malam
Mengusik jiwa lelah saat mata tak mau terpejam
Lepaskan kemelekatanmu
Kau bukan kesuksesanmu
Kau juga bukan kegagalanmu
Kau bukan segudang ambisimu
Kau juga bukan berlaksa-laksa penyesalanmu Â
Kau adalah kauÂ
Kemelakatan hanya akan menipumu
Menjadi sumber penderitaanmu
Membuatmu tak mampu menerima yang baru
Diberikan hidup dari gudang kelimpahannyaÂ
Lepaskan kemelekatanmu
Jangan genggam erat kesuksesan dalam pesta kesombongan
Kau akan terjebak dalam kepongahan dan berhenti belajar
Sepenuh yakin mencoba mendaki gunung-gunung lain untuk kau taklukkan
Tanpa sadar, kau berhenti bertumbuh
Tanpa sadar, kau sudah mati sebelum ajal
Masa lalu tak kan membawamu menuju masa depan
Lepaskan kemelakatanmu
Jangan peluk erat kegagalan dalam pesta mengasihani diri
Kau akan buta tak mampu melihat
Asa dan cahaya di ujung gelap gulita malam
Banyak pintu-pintu lain yang terbuka jika kau ketuk
Banyak jalan-jalan lain yang menampakkan diri jika kau cari
Kegagalan bukan akhir dari segalanya
Lepaskan dirimu sendiri
Kau harus mati terhadap dirimu
Agar kau mampu menghidupi hidup
Tanpa kematian, tak ada kehidupan
Kau harus mati menjadi benih
Agar kau dapat tumbuh menjadi pohon menaungi burung-burung
Berbunga dan berbuah melimpah
Tanpa ketiadaan, tak ada kepenuhan
*******
Aku diam terpaku dalam gelap malam
Menyusuri sungai suara jiwa berasal
Entah berapa lama dia terbungkam
Atau aku telah membungkamnya
Dalam pencarian semu makna hidup
Tapi kali ini aku biarkan dia bicara sesukanya
Bagai anak kecil yang patuh aku mendengarkannya
Tak ada lagi perdebatan
Hanya penerimaan
Tak ada lagi pemberontakan
Hanya kepasrahan
Pada kemurahan hati kehidupan
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H