Selain dengan Pak Jangggut, saya juga berkelana bersama Winnetou dan teman baiknya Old Sattherhand. Winnetou adalah buku karangan Dr. Karl Friedrich May atau yang dikenal sebagai Karl May, seorang penulis Jerman.
Winnetou berkisah tentang persahabatan seorang tokoh Indian Apache yang cintai damai dengan seorang kulit putih bernama Old Shatterhand. Latar belakang cerita terjadi di barat daya Amerika Serikat (Wild West) pada paruh kedua tahun 1800-an.
Kisah Winnetou dimuat dalam tetralogi yang terdiri dari: Winnetou I: Kepala Suku Apache, Winnetou II: Si Pencari Jejak, Winnetou III: Winnetou Gugur dan Winnetou IV: Ahli Waris Winnetou.
Buku Winnetou diawali dengan kisah Charlie, seorang pemuda ingusan dari Jerman yang bercita-cita ingin melihat dunia. Maka dia pun merantau ke Amerika. Impian Charlie terwujud saat dia bekerja sebagai seorang surveyor perusaahaan pembuatan jalan kereta api di sepanjang St.Louis hingga Pantai Pasifik. Sam Hawkens, seorang koboi kawakan, menjadi mentor Charlie untuk mengajarinya bagaimana aturan dan cara bertahan hidup di dunia Wild West.
Suatu hari, Winnetou bersama ayahnya, kepala suku Intschu Tschuna, serta Klekih-petra, seorang misionaris Kristen kulit putih yang tinggal bersama orang-orang Apache, mendatangi proyek pembangunan jalur kereta api yang dikerjakan oleh perusahaan tempat Charlie bekerja. Mereka mempertanyakan apakah proyek itu sudah mendapat izin dari pemilik tanah yang sah, yakni orang-orang Apache.
Dalam peristiwa itu terjadi kesalahpahaman dan Klekih-petra terbunuh. Sebelum meninggal, misionaris itu berpesan kepada Charlie agar berjanji untuk mendampingi Winnetou menggantikannya. Charlie yang karena kehebatan tinjunya dalam menjatuhkan lawan diberi julukan Old Shatterhand (tangan yang menghancurkan) pun berjanji. Di sinilah persahabatan antara Winnetou dan Charlie dimulai.
Orang kulit putih mengetahui bahwa orang Indian selalu membawa emas saat mereka berpindah dari satu tempat ke tempat lain. Mereka pun berusaha merampas emas-emas tersebut dari orang Indian. Tidak cukup hanya itu saja, mereka juga berusaha merampas emas langsung dari sumbernya di gunung emas. Orang-orang kulit putih melakukan apa saja untuk merampas emas-emas tersebut, termasuk mengusir dan membunuh orang-orang Indian di tanah mereka sendiri. Pada saat yang sama, pertengkaran antar suku Indian masih terjadi.
Dalam pertempuran melawan kulit putih di gunung emas, Winnetou pun tewas terbunuh saat ia berusaha melindungi Old Shatterhand. Sebuah peluru menembus paru-paru sebelah kanan. Winnetou dikubur bersama senapan perak yang melegenda.
Winnetou membawa kita menjelajahi keindahan dan eksotisme alam prairie liar di wilayah Wild West, dalam petualangan seru dan menegangkan. Dalam menyelesaikan konflik, Winnetou dan Old Shatterhand yang cinta damai, selalu mengutamakan perundingan dibandingkan harus menumpahkan darah.
Bagi mereka, nyawa setiap manusia berharga. Di sinilah kecerdikan dan kecerdasan Winnetou dan Old Shatterman diuji dalam menyusun strategi dan mencari jalan keluar untuk menglahkan musuh tanpa ada pertumpahan darah.