Belum lagi saat mandi ternyata sabun atau shampoo habis. Stok juga tidak ada karena memang tidak ada perencanaan yang baik terkait stok kebutuhan rumah tangga. Semuanya asal beli saja.
Setelah jauh dari emak, baru kita merasakan betapa pentingnya peran emak. Dulu kita menganggap apa yang emak lakukan adalah hal-hal sepele, hal-hal yang remeh. Sekarang kita baru menyadari, bertumbuh dewasa, mengurus diri sendiri dan melakukan segala sesuatu secara mandiri, bukanlah hal yang mudah. Â Apalagi mengurus semua anggota keluarga seperti yang dilakukan emak.Â
Emak hampir tidak punya waktu untuk instirahat dan waktu bagi dirinya sendiri. Kita baru menyadari tata kelola rumah tangga yang emak lakukan dulu di rumah ternyata berguna.
Di saat ulang tahun, biasanya emak memasak makanan kesukaan. Saat jauh dari emak, sekalipun berusaha membeli makanan kesukaan, tapi rasanya tidak seperti masakan emak. Saat emak menelepon untuk mengucapkan selamat ulang tahun, kerinduan akan emak pun memuncak.
Setelah emak telah tiada, perasaan lebih bercampu aduk. Ada rasa sayang mengingat kasih sayang emak. Ada rasa menyesal karena merasa belum sempat berbakti kepada orang tua ataupun jarang mengunjungi orang tua. Ada rasa sebal mengingat pertengkaran dengan emak untuk urusan yang sepele.
Kalimat yang dilontarkan oleh Sebastian Tan memang cukup representatif menggambarkan hubungan emak dan anak. Maaf kalau saya jadi keminggris. Ah emak! You can’t live with them, you can’t live without them.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H