Beberapa orang mungkin beranggapan bahwa data adalah sesuatu yang berkaitan dengan grafis atau angka. Di masa sekarang ini, hampir semua hal dijelaskan dengan angka atau grafis. Data Jurnalisme dapat membantu wartawan dalam menceritakan berita yang lengkap. Data dapat menjadi sumber data jurnalisme, atau dapat menjadi alat yang kisahnya diceritakan atau dapat menjadi keduanya.
Cerita pun saat ini juga bisa menjadi data, dari saksi mata, sumber terdekat, inilah sebabnya mengapa data jurnalisme sangat penting. Mengumpulkan, penyaringan, dan memvisualisasikan apa yang terjadi diluar merupakan hal yang berkembang.
Menurut Paul Bradshaw, Data jurnalisme adalah konvergensi dari sejumlah bidang penelitian investigatif dan statistik untuk merancang dan pemrograman.
Menurut Mirko Lorenz, data didorong jurnalisme adalah alur kerja yang terdiri dari unsur-unsur berikut: menggali jauh ke dalam data dengan menggores, pembersihan dan penataan itu, penyaringan oleh pertambangan untuk informasi spesifik, memvisualisasikan dan membuat cerita.
Proses melakukan data driven journalism :
1. Cari: Mencari data pada web
2. Membersihkan: Proses untuk menyaring dan mengubah data, persiapan untuk visualisasi
3. Memvisualisasikan: Menampilkan pola, baik sebagai statis atau animasi visual yang
4. Mempublikasikan: Mengintegrasikan visual, melampirkan data ke cerita
Aplikasinya data driven journalism:
5. Mendistribusikan: Mengaktifkan akses pada berbagai perangkat, seperti web, tablet dan mobile