Dalam hal tertentu dominasi kekuasaan pada kegiatan bersepeda dapat ditunjukan dalam hal kepemilikan sepeda berdasarkan harga. Tentunya para pemilik sepeda yang memiliki harga tinggi akan lebih terlihat keren di kalangan masyarakat yang memahami sepeda daripada orang yang memiliki sepeda dengan harga murah. Perbedaan tersebut tentunya membawa adanya perbedaan kelas pada kalangan pesepeda yang ditunjukkan dari harga.
Oleh karena adanya ideologi dan kekuasaan yang ditunjukkan oleh para penggemar sepeda dapat dikatakan hanya digunakan sebagai pemenuhan berdasarkan aspek kesehatan dan lingkungan atau hanya sekedar untuk memberikan kekuasaan pada diri sendiri yang memenuhi ego. Dari adanya tren bersepeda yang menciptakan budaya baru pada masa pandemi Covid-19 yang berhasil memengaruhi masyarakat Indonesia dalam menggunakan sepeda sebagai sarana berolahraga.
Nah, para pembaca yang budiman. Apakah kalian mengikuti tren bersepeda selama pandemi Covid-19? Lalu jika iya, kira-kira para pembaca masuk ke dalam pesepeda yang berpengaruh pada ideologi atau mengikuti kekuasaan untuk menguasai kalangan pesepeda tertentu? Silakan tinggalkan komentar kalian ya.
Daftar Pustaka
Andita, M. (2021, 21 Mei). 5 Negara yang Menjadikan Sepeda Sebagai Transportasi Utama. Diakses pada 15 Maret 2022, dari https://www.idntimes.com/travel/journal/maya-andita/5-negara-yang-menjadikan-sepeda-sebagai-tranportasi-utama-c1c2/5.
Arintya, H., Rasyid, Y., & Rohman, S. (2019). Pengaruh Prosedur Terhadap Keakuratan Penerjemah Teks Bermuatan Ideologi Budaya dalam Roman Sitti Nurbaya ke dalam Bahasa Inggris. Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra, 19(1), 86-99. Diakses pada 15 Maret 2022, dari https://pdfs.semanticscholar.org/7c2a/ed99077973c9f441d8a471315aca6dfa773a.pdf.
Hutagalung, D. (2004). Hegemoni, Kekuasaan, dan Ideologi. Jurnal Pemikiran Sosial, Politik, dan Hak Asasi Manusia, 12, 1-17. Diakses pada 15 Maret 2022, dari https://d1wqtxts1xzle7.cloudfront.net/61510677/Hegemoni_Kekuasaan_dan_Ideologi20191214-90728-6m6xb3-with-cover-page-v2.pdf?Expires=1647327996&Signature=gSQju0U~d8-ZsmJiWewxuDKvbBVL0PqtIgbshzJrfqv7OLQne7FDggBh6hb~QzB2joYOb1un1zdslnQXd0javXZjoSvKhQF5E~nv3UB4eZUtoeQ3ris-OmnbT4G48wKHaTY5t0lbuLeSJAalNnv3tb84jqcFAH0b~SWpbCQS1fJsqPdg~5O~VVeZArv0zdUf-9G4ZAyLSQodVACX0kfVxHIL2oND8MIjnhS39neWuFVtD2WYQPNA1NKT699EdY91dCgZXhWfk-5PED8AXC6G~1kS6dep4IGIUKn~z5Idaj4C4EqXTXZFDsuU9md4z3QmWOpKBsIdk1OMrA5fv7bf2w__&Key-Pair-Id=APKAJLOHF5GGSLRBV4ZA.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H