Mohon tunggu...
Heidy Sengkey
Heidy Sengkey Mohon Tunggu... karyawan swasta -

Ingin selalu berbagi lewat tulisan...\r\n\r\nMenghargai hidup dengan kerja keras dan mengasihi sesama.\r\n\r\n^__* Jalani hidup dengan penuh ucapan syukur...

Selanjutnya

Tutup

Nature

Hutan Indonesia Perlu Diselamatkan?

28 Maret 2013   15:58 Diperbarui: 24 Juni 2015   16:04 728
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Hobi. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Rawpixel

Hutan Indonesia Perlu Diselamatkan?

Hutan Indonesia perlu dilestarikan. Hutan Indonesia perlu diremajakan. Hutan Indonesia perlu dijaga. Ungkapan-ungkapan dan slogan-slogan seperti itu sudah begitu banyak kita dengar, baca, dan bahkan suarakan sendiri. Tetapi apakah dampak dari seruan, ajakan, dan teriakan kita sudah member dampak? Mungkin ada yang bilang belum, di sisi lain ada yang menaruh harapan besar bahwa suara itu sudah terdengar sampai ke pelosok desa, sampai ke pelosok hutan. Tapi perusakan, penebangan liar, sampai kepada pembiaran terus saja berlanjut? Apa suara kita masyarakat kurang keras? Saat ini bahkan ajakan demi ajakan terus berlanjut lewat tulisan dari mereka-mereka yang masih merasa peduli. Semoga saja ada manfaatnya di kemudian hari.

Bila hutanmasih terjaga dengan baik memiliki pohon-pohonyang rimbun, hutan dapat menyerap air bila turun hujan, dan menyimpannya dalam tanah, lalu kemudian melepaskannya secara perlahan melalui daerah aliran sungai.Hutan juga dapat mengontrol fluktuasi debit air pada sungaisehingga pada saat musim hujan, walau curah hujan begitu tinggi tidak akan meluap, dan pada saat musim kemarautidak terjadi kekeringan. Hutan juga dapat berfungsi sebagai pengatur hidro-orologisbagi kehidupan kita manusia, serta bagi makhluk hidup lainnya.

Partisipasi masyarakat, apalagi yang tinggal di sekitar hutan sangatlah diharapkan. Masyarakat sesungguhnya dapat terlibat aktif membantu pemerintah dalam upaya dan usaha menjaga kelestarian hutan, dan mencegah kerusakan hutan terjadi secara lebih massive. Kerusakan hutan dapat berupa degradasi hutan. Akan semakin parah lagi dengan semakin hebatnya tindakan penggundulan hutan dan alih fungsi lahan hutan atau kita kenal dengan sebutan deforestasi.

Ada sebuahstudi dari CIFOR (International Forestry Research) yang telah menelaah tentang penyebab perubahan tutupan hutan yang terdiri dari antara lain perladangan berpindah, perambahan hutan, transmigrasi, pertambangan, perkebunan, hutan tanaman, pembalakan dan industri perkayuan. Belum lagi semua tindakan tidak punya malu dari mereka yang melakukan kegiatan illegal logging. Pembukaan areal hutan untuk dijadikan perkebunan kelapa sawit juga ditunding sebagai salah satu penyebab kerusakan hutan. Hutan yang tadinya memiliki begitu banyak aneka ragam jenis pohon diganti fungsinya menjadi tanaman monokultur, ini sudah barang tentu menyebabkan hilangnya biodiversitasdan keseimbangan ekologisdi lokasi hutan tersebut.

Peran kita sebagai masyarakat bisa berupa kepedulian kita dalam beragam bentuk. Mulai dari menanam pohon, menghijaukan kembali hutan yang gundul, memelihara kelestarian hutan dengan tidak merusaknya. Penanaman pohon secara berkala, dan terus menerus dengan sendirinya dapat mencegah kegundulan berkelanjutan dari hutan-hutan di Indonesia. Sampai detik ini saja sudah jutaan hektar hutan habis dan lenyap dari bumi Indonesia.

Kita berharap, seruan, ajakan, tulisan demi tulisan yang lahir sebagai wujud kepedulian kita atas hutan-hutan yang kita miliki tidak akan lalu dengan sia-sia. Kita juga berharap bahwa peran aktif masyarakat dapat dimanfaatkan dan dihargai pemerintah sebaik mungkin. Tindakan individual maupun secara kolektif demi selamatnya hutan Indonesia dari kerusakan dan kepunahan tentu akan menuai hasil yang luar biasa. Asal saja kita mau memulainya, bukankah ada pepatah yang berkata di mana ada kemauan di situ pasti ada jalan. Dan kalau ada pertanyaan seperti ini: Apakah hutan Indonesia perlu diselamatkan? Kita sudah tahu jawabannya. (HS)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun