[caption id="attachment_247628" align="aligncenter" width="613" caption="Kota manado disebut juga Kota Tinutuan (Bubur Manado)"][/caption]
Kotatempat kelahiranku ini menyimpan begitu banyak kenangan. Kota ini juga menyimpan banyak kunikan, keragaman, dan keramahan. Bahasa yang digunakan pun amat unik, belum lagi adapt istiadat, budaya dan beragam tatacara serta gaya hidupnya. Serba unik.
Bahasa atau dialek dan gaya bertutur hampir semua orang Manado adalah unik. Ini dikarenakan bahasa yang dipakai adalah campuran beberapa bahasa luar, banyak kata-kata serapan yang dimasukkan dalam percakapan. Bahasa Belanda, Portugis, Spanyol, bahkanpun Bahasa Inggris, Cina dan Jerman turut meramaikan perbendaharaan kata-kata dalam dialek Manado.
Kata-kata seperti kiapa so, kwa, tare, dang, jo, kang, kong, batutu, blanket, kameja, kawayo, ndak ada, awo, urik, masoso, maniso, batona, sondor, sapatu, dan masih banyak lagi adalah beberapa contoh kata-kata yang lahir atau diserap dari bahasa luar.
Ada yang bilang bahwa kebanyakan orang Manado suka minum minuman keras, atau sering disebut dengan istilah ‘bagate’. Biasanya karena di sana banyak pohon Seho untuk menghasilkan Saguer dan Cap Tikus. Tapi menurut saya, hampir di semua tempat banyak ditemui orang-orang yang hobi minum minuman beralkohol. Sekarang kepolisian Sulut/ Manado menggencarkan semboyan dan ajakan “Brenti jo bagate” yang artinya stop minum minuman keras.
Orang Manado biasanya sangat suka bakusedu (becanda dan bergurau). Makanya senyum dan gelak tawa akan selalu ditemui di Manado. Walaupun ada istilah yang kurang mengenakkan yaitu istilah ‘Biar kalah nasi asal jangan kalah aksi’. Tapi ada juga sanjungan dan pujian bahwa pemuda-pemudi Manado terkenal cantik-cantik dan ganteng-ganteng.
Sebenarnya masoh banyak lagi keunikan-keunikan lainnya, tapi berhubung saya sudah terlanjur capek, biarlah tulisan ini ditamatkan di sini saja, diakhiri di sini saja. Semoga masih ada tulisan menarik lainnya yang dapat saya tulis. Happy weekend.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H