Mohon tunggu...
Heidy Sengkey
Heidy Sengkey Mohon Tunggu... karyawan swasta -

Ingin selalu berbagi lewat tulisan...\r\n\r\nMenghargai hidup dengan kerja keras dan mengasihi sesama.\r\n\r\n^__* Jalani hidup dengan penuh ucapan syukur...

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Manado

12 April 2013   21:18 Diperbarui: 24 Juni 2015   15:18 635
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
1365776285398838915

MaNaDo

[caption id="attachment_247628" align="aligncenter" width="613" caption="Kota manado disebut juga Kota Tinutuan (Bubur Manado)"][/caption]

Kotatempat kelahiranku ini menyimpan begitu banyak kenangan. Kota ini juga menyimpan banyak kunikan, keragaman, dan keramahan. Bahasa yang digunakan pun amat unik, belum lagi adapt istiadat, budaya dan beragam tatacara serta gaya hidupnya. Serba unik.

Bahasa atau dialek dan gaya bertutur hampir semua orang Manado adalah unik. Ini dikarenakan bahasa yang dipakai adalah campuran beberapa bahasa luar, banyak kata-kata serapan yang dimasukkan dalam percakapan. Bahasa Belanda, Portugis, Spanyol, bahkanpun Bahasa Inggris, Cina dan Jerman turut meramaikan perbendaharaan kata-kata dalam dialek Manado.

Kata-kata seperti kiapa so, kwa, tare, dang, jo, kang, kong, batutu, blanket, kameja, kawayo, ndak ada, awo, urik, masoso, maniso, batona, sondor, sapatu, dan masih banyak lagi adalah beberapa contoh kata-kata yang lahir atau diserap dari bahasa luar.

Ada yang bilang bahwa kebanyakan orang Manado suka minum minuman keras, atau sering disebut dengan istilah ‘bagate’. Biasanya karena di sana banyak pohon Seho untuk menghasilkan Saguer dan Cap Tikus. Tapi menurut saya, hampir di semua tempat banyak ditemui orang-orang yang hobi minum minuman beralkohol. Sekarang kepolisian Sulut/ Manado menggencarkan semboyan dan ajakan “Brenti jo bagate” yang artinya stop minum minuman keras.

Orang Manado biasanya sangat suka bakusedu (becanda dan bergurau). Makanya senyum dan gelak tawa akan selalu ditemui di Manado. Walaupun ada istilah yang kurang mengenakkan yaitu istilah ‘Biar kalah nasi asal jangan kalah aksi’. Tapi ada juga sanjungan dan pujian bahwa pemuda-pemudi Manado terkenal cantik-cantik dan ganteng-ganteng.

Sebenarnya masoh banyak lagi keunikan-keunikan lainnya, tapi berhubung saya sudah terlanjur capek, biarlah tulisan ini ditamatkan di sini saja, diakhiri di sini saja. Semoga masih ada tulisan menarik lainnya yang dapat saya tulis. Happy weekend.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun