Pagi itu aku mendapatkan kesempatan jalan-jalan, maklumlah kesibukan kerja membuat kepenatan yang amat sangat. Aku mengambil kesempatan menghilangkan kepenatan dengan berwisata di akhir pecan. Sabtu kala itu langit begitu cerah, mataharia dengan cerianya masih menampakkan dirinya dari ufuk Timur. Masih dari Timur lho, belum muncul dari arah Barat.
Kemana yah kali ini? Pikiranku langsung terpikat dengar desas-desus teman-teman bahwa di Tomohon Minahasa ada begitu banyak Objek wisata menarik. Diantara objek-objek wisata tersebut, terdapat Danau Linow yang dikenal dengan danau tiga warna serta Bukit Doa. Bukit Doa ada di dataran tinggi, sehingga kita bisa melihat pemandangan kota-kota di bawahnya yang sungguh memikat, dan sangat merangsang “otak happy” kita untuk bergairah dan merasakan enjoyment yang amat sangat.
[caption id="attachment_101708" align="aligncenter" width="526" caption="Danau Linow Dari Atas..."]
Dua objek wisata ini sangat eksotis dan sering dikunjungi wisatawan baik local maupun dari luar negeri. Kondisi alamnya yang begitu indah dengan suasana yang begitu tenang, membuat Danau Linow dan Bukit Doa menjadi tujuan wisata paling digemari di Kota Tomohon. Danau Linow memiliki luas sekitar 34 Ha dan terletak tepat di kelurahan Lahendong. Untuk perjalanan dari pusat kota Manado, aku hanya membutuhkan 1.5 jam untuk mencapai lokasi wisata ini.
Yang menjadi daya tarik Danau Linow adalah warna permukaan danau yang bisa berubah-ubah tergantung sudut pandang kita yang melihatnya. Warna-warna yang muncul antara lain, hijau, hijau kebiruan, biru kadan agak berwarna violet. Selain warna yang berubah-ubah, dari dasar danau juga kita bisa melihat didihan air, seperti air panas yang lagi mendidih, itu karena banyaknya kadar belerang di dasar danau. Makanya ada beberapa tanda bahaya yang aku lihat, tanda yang mengingatkan kita bahwa di lokasi didihan itu airnya sangat panas.
[caption id="attachment_101709" align="alignleft" width="300" caption="Warna yang berubah-ubah"][/caption]
Di sekitar danau juga kita bisa melihat ekosistem satwa endemic berupa burung belibis dan serangga yang oleh penduduk sekitar dinamai ‘sayok’ atau ‘komo’. Serangga tersebut hidup di air, tapi memiliki sayap dan dapat terbang. Uniknya, serangga-serangga itu menjadi konsumsi penduduk setempat.
Harga tanda masuk tidak terlalu mahal, cukup dengan merogoh Rp25.000,- Anda sudah bisa menikmati pemandangan Danau Linow. Di pinggiran danau ada café, jadi bagi yang haus boleh pesan minuman apa saja. Mulai dari kopi sampai bir tersedia di situ. Ada juga makanan ringan, kue, snack dan permen.
Setelah puas berkeliling Danau Linow, aku dan dua orang temanku bergegas untuk menuju satu tempat yang lain. Nah, di tempat ini kita harus menaiki bukit terjal, untung mobil bisa masuk, tapi dengan tertatih-tatih. Di Bukit Doa, kita bisa melihat kota Tomohon di bawah dan beberapa kota di sekitarnya. Aku merasa asyik di tempat ini karena selain pemandangannya yang asri, terdapat juga statue-statue bernuansa religious. Ada kolam, aliran sungai kecil, bukit berbatu, tempat ibadah dan tempat berfoto yang layaknya tempat adu banteng di jaman Yunani kuno. Pokoknya dijamin Anda pasti puas deh.
[caption id="attachment_101710" align="alignright" width="300" caption="Dari Atas Bukit Doa"]
Jadi, bagi yang ingin mengunjungi tempat wisata di kota Tomohon Minahasa ini, jangan ragu-ragu selain begitu banyaknya pilihan objek wisata, maka dua tempat ini layak dijadikan pilihan. Kebanyakan memang masih lebih tertarik untuk berkunjung ke Bunaken dan Pulau Lembeh, tapi aku merekomendasikan dua tempat ini sebagai alternative Anda.
Selamat Berwisata..!
Heidy A Sengkey
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H