Mohon tunggu...
Heidi Pah
Heidi Pah Mohon Tunggu... Jurnalis - -

-

Selanjutnya

Tutup

Bahasa

Bahasa Jaksel, "Indonglish"?

8 Januari 2019   22:46 Diperbarui: 8 Januari 2019   23:08 1031
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bahasa. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Jcstudio

Kenapa ya, di bahasa Jaksel, kata-kata tertentu diganti ke bahasa Inggris, tapi yang lain enggak? Kenapa kalo kita mikir tentang bahasa Jaksel, yang kepikir di benak kita pasti kata-kata semacam "literally", "which is", "five hundred", itu-itu aja? Kenapa nggak kata-kata yang lain?

Pasti ini ada hubungannya sama struktur kalimat, entah struktur kalimat bahasa Indonesia, bahasa Inggris, atau apalah. Kalo aku liat-liat sih kayanya struktur kalimat bahasa Indonesia, tapi di dalemnya diisi kata-kata bahasa inggris. Apakah ini berarti kalo bahasa Jaksel berkembang terus, people will start to validate using English within Indonesian sentence structures and be okay with it and it will somehow be the new Indonglish?

See, I do that too.

Opinions?

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Bahasa Selengkapnya
Lihat Bahasa Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun