KKN Desa Ngrimbi 2020 yang berasal dari mahasiswa Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya, telah menggelar program kerjanya sejak tanggal 8 Januari 2020. Program kerja dari acara KKN ini akan digelar selama 12 hari dari tanggal 8 Januari sampai dengan tanggal 19 Januari 2020 mendatang. Dari berbagai macam program kerja yang akan dilaksanakan oleh tim KKN Ngrimbi, diantaranya adalah Pembuatan Video Produk.
Pembuatan Video Produk tersebut akan dilakukan dirumah Ibu Samiah selaku pelaku usaha salah satu UMKM yang berasal dari Desa Kopen. Tidak hanya pengambilan video produk saja, tetapi video tersebut akan di publikasi di media sosial Instagram (Instastories).
Banyak ragam produk dari Ibu Samiah yang diproduksi, mulai dari Kripik Talas, Kripik Gadung, dan Kripik Pisang. Tetapi fokus yang diambil adalah lebih ke pembuatan video produk dari 'Kripik Pisang'.
Pembuatan video produk ini dambil dari awal produksinya, yaitu mulai dari pencucian, pengupasan, dan pemotongan pisang, sampai dengan pengemasan produk pasca produksi. Karena memasuki musim penghujan menjadikan produksi kripik pisang Ibu Samiah semakin meningkat.
Dari proses pembuatannya sendiri, pertama adalah pengupasan pisang dari kulit pisang dengan tujuan untuk menghilangkan getah dari kulit-kulit pisang. Kedua, setelah pisang terlepas dari kulitnya, pisang-pisang terebut direndam didalam wadah yang berisi air, dan tujuannya adalah agar pisang yang telah dikupas tidak menghitam karena efek dari udara yang ada di sekitar.
Ketiga, pisang yang sudah melalui proses perendaman akan dipotong menggunakan alat tradisional yang dibuat sendiri oleh suami dari Ibu Samiah yang merupakan pengusaha mebel.
Step selanjutnya pisang yang sudah dipotong-potong kemudian akan dimasukkan kedalam campuran air yang berisi pewarna makanan dan potongan bawang putih yang sudah dicincang halus, dan direndam di campuran air tersebut selama 5 menit.
Sesudah direndam, pisang ditiriskan dan kemudian di goreng. Cara menggoreng pun juga memiliki teknik khusus, yaitu dari temperatur api yang digunakan adalah api besar, dan harus digoreng sampai buih saat menggoreng hilang. Itu dilakukan dengan tujuan agar kripik tidak 'melempem' atau terasa 'alot' saat dikonsumsi. Cara pengemasannya pun dikemas dengan plastik tebal dan kemudian di press dengan alat yang dinamakan sealer.
Dari segi bahan yang digunakan antara lain adalah, pisang raja, atau jika tidak ada bisa menggunakan pisang gepok untuk bahan dasar. Air, pewarna makanan yang digunakan untuk membuat warna pisang terlihat segar.
Bawang putih yang dicincang halus yang bisa membuat pisang mengeluarkan aroma khas yang akan terasa gurih saat dikonsumsi. Kedua bahan tersebut dicampurkan dengan air untuk kemudian pisnag yang telah dipotong akan direndam dalam campuran tersebut selama 5 menit sebelum kemudian digoreng. Untuk alat-alat khususnya sendiri yang digunakan hanya sealer.