Men Expert Black Trail merupakan sebuah acara petualangan penuh tantangan yang diselenggarakan oleh National Geographic Indonesia & L’Oreal Paris.Lewat acara ini, para penggemar petualangan berkesempatan untuk menikmati keindahan dan kemegahan Pulau Komodo, Rinjani, Tangkahan, Dayak Iban dan Raja Ampat. Sebuah kesempatan yang tidak harus dilepaskan oleh mereka yang sukakan tantangan dan adrenalin, termasuk saya.
Pengalaman saya dengan Men Expert Black Trail bermula saat saya membaca berita di sebuah situs web lokal. Tanpa sengaja, saya meng klik iklan yang ada di sudut kanan atas web tersebut dan langsung diarahkan ke situs web resmi Men Expert Black Trail (https://nationalgeographic.co.id/microsite/blacktrail/index.php/main) yang menyuguhkan berbagai informasi tentang program ini antara lain tentang rekam jejak para pemenang yang sudah menjejakkan kaki ke Pulau Komodo dan Rinjani. Melihat foto-foto yang ada, saya langsung tertarik untuk mengikut episode Men Expert Black Trail berikutnya; Tangkahan.
Hidden paradise in Sumatra, karena masih belum banyak yang tahu tentang Tangkahan, termasuk saya pribadi. Setelah membaca informasi yang ada di situs web Men Expert Black Trail, saya baru tahu kalau Tangkahan terletak tidak jauh dari dari Kota Medan, dengan jarak kurang lebih 105 km dan dapat ditempuh melalui jalan darat sekitar 3-4 jam. Hutan Tangkahan yang terletak berdekatan dengan Taman Nasional Gunung Leuser ini menjanjikan pemandangan alam yang sangat indah dan spesies flora dan fauna yang beragam. Wujud Sungai Buluh dan Sungai Batang Serangan yang jernih menambahkan keasrian hutan Tangkahan yang siap menawarkan seribu satu pengalaman kepada para pemenang Men Expert Black Trail Tangkahan.
Tanpa berfikir panjang, saya langsung bergegas membeli produk L’oreal Men Expert yang merupakan salah satu syarat pendaftaran. Untuk keperluan pendaftaran, cukup dengan beli membeli satu produk L’oreal Men Expert 100 ml varian apa saja. Hanya satu, tidak kurang dan tidak lebih. Tapi lain halnya dengan saya karena saya tidak mendapatkan struk untuk pembelian produk L’oreal Men Expert saya yang pertama dikarenakan mesin struk (di tempat saya membeli produk itu) sedang rusak. Besoknya, saya membeli lagi L’oreal Men Expert White Active dari tempat yang saya yakin, mesin struknya tidak akan rusak. Alhamdulillah, cukup dua kali, saya langsung mendaftar dengan mengisi formulir yang ada di web antara lain tentang data pribadi, informasi produk dan cerita selama memakai produk.
Periode pendaftaran Black Trail Tangkahan dibuka dari 1 September – 7 Oktober sementara proses penjurian dan wawancara dilaksanakan dari tanggal 9-12 Oktober. Tepat tanggal 9 Oktober, saya mendapatkan email dari panitia seleksi, menyatakan selamat bahwa saya termasuk dalam kandidat calon peserta yang akan diberangkatkan ke Tangkahan. Untuk masuk dalam tahap penyaringan selanjutnya, saya diminta mengirimkan struk pembelian produk, CV standar dan pengalaman traveling termasuk id twitter dan facebook, pas foto terbaru dan cerita singkat kenapa saya harus dipillih untuk diberangkatkan ke Tangkahan. Dan semua dokumen tersebut harus dikirimkan lewat email paling lambat 10 Oktober jam 15.00, jika tidak, dianggap tidak lolos seleksi.
Saya langung melihat jam tangan, saya punya waktu kurang dari 24 jam untuk mengirimkan semua dokumen yang diperlukan dan dokumen yang terpenting, yaitu struk pembelian produk berada sekitar 800 km dari posisi saya saat itu. Iya, saya sedang berada di Yogyakarta dan struk tersebut berada di tempat saya berdomisili, yaitu di Bandung. Tidak lama setelah itu, saya dihubungi oleh panitia seleksi lewat telfon. Saya beryukur karena saya berfikir saya mendapatkan kesempatan untuk menjelaskan posisi saya saat itu yang sedang berada di luar kota. Namun, panitia seleksi dengan tegas menyatakan bahwa dokumen ditunggu paling lambat 10 Oktober, jam 15.00.
Dalam hati, saya sempat berifikir, andai saja saya tahu, saya pasti akan membawa struk tersebut bersama saya. Tapi kenyataannya, saya tidak tahu dan saya tidak menduga jika saya akan berada di luar kota saat proses penjurian berlangsung. Saya juga tidak menduga bahwa saya harus memiliki akun twitter dan facebook karena sesungguhnya saya tidak memiliki kedua akun media sosial tersebut. Dan lebih parah lagi, saya juga tidak menduga bahwa komputer pribadi saya akan rusak saat saya berada di luar kota sehingga saya akan kesulitan untuk menyiapkan dokumen yang diperlukan.
Terlepas dari banyak hal yang tidak terduga, ada satu hal yang seolah memberikan saya secercah harapan. Pesawat saya dijadwalkan berangkat dari Bandara Adi Sucipto di Yogyakarta, 10 Oktober jam 12.50 dan diperkirakan tiba di Bandara Husein Satranegara, jam 14.00. Jika semuanya berjalan lancar, saya punya 1 jam untuk bergegas dari bandara ke rumah saya dan mengirimkan dokumen yang diperlukan paling lambat jam 15.00. Saya optimis tapi kenyataannya, karena kondisi cuaca yang kurang baik, saya tiba di Bandung 15 menit lebih telat dari perkiraan awal. Keluar dari bandara, saya langsung menaiki taksi dengan harapan saya akan segera sampai ke rumah. Dan kenyataannya, saya harus berhadapan dengan kondisi jalan yang macet sehingga saya baru sampai di rumah jam 14.45.
Saya panik, saya hanya punya waktu 15 menit untuk memfoto struk pembelian produk dan memindahkannya ke komputer saya satu lagi yang tidak rusak, mencari CD yang ada pas foto saya yang tebaru, menulis CV standar dan pengalaman traveling dalam bahasa Indonesia dan memikirkan cerita singkat kenapa saya harus dipillih untuk diberangkatkan ke Tangkahan. Tidak hanya memikirkan tapi juga menuliskannya dan mengrimkannya berserta dokumen yang lain dalam waktu 15 menit. 10 menit, 5 menit dan waktu yang tersisa habis. Saya melihat waktu tepat jam 15.00 dan saya masih belum berhasil mengirimkan dokumen yang diperlukan. Membaca cerita singkat kenapa saya harus diberangkatkan ke Tangkahan yang sudah hampir selesai, saya teruskan perjuangan hingga semuanya selesai dan terkirim, tepat jam 15.20 Saya telat 20 menit dan saya tidak mempunyai akun twitter dan facebook. Saya pasrah dan berserah kepada Yang Maha Esa. Jika memang rezeki saya, saya pasti akan terpilih.
Malamnya, jam 21.15, saya saya mendapatkan email dari Panitia Seleksi mengucapkan selamat bahwa saya lolos tahap penyaringan pertama Men Expert Black Trail dan akan mengikuti tahap akhir seleksi dalam sesi wawancara yang diadakan pada tanggal 12 Oktober. Alhamdulillah, saya memanjatkan rasa syukur karena walaupun saya tidak mempunyai akun twitter dan facebook dan telat mengirimkan dokumen, saya masih diberi kesempatan untuk maju ke tahap seleksi berikutnya. Hanya tinggal satu langkah lagi, dan saya akan tahu apakah saya terpilih untuk menikmati keindahan alam di Tangkahan bersama National Geographic Indonesia.
Hari Jumat,12 Oktober. Setelah tiba di Kantor Redaksi National Georaphic Indonesia, saya dan para peserta wawancara lainnya diberikan penjelasan tentang Men Expert Black Trail Tangkahan yang akan diadakan saat lebaran Idul Adha, yaitu 24-27 Oktober 2012. Akan turut serta adalah saudara Nicholas Saputra sebagai duta L’Oreal Paris Men Expert dan acara ini akan diliput oleh National Geographic Indonesia dan Kompas TV. Kami turut dijelaskan tentang tujuan dari program ini dan segala biaya perjalanan akan ditanggung sepenuhnya oleh pihak panitia. Kami juga diminta menandatangani kontrak tentang hak dan tanggungjawab seandainya nanti terpilih sebagai pemenang Men Expert Black Trail Tangkahan.
Setelah diberikan penjelasan, wawancara dimulai dengan dipanggilnya satu persatu kandidat peserta, dengan saya berada di urutan kelima sehingga saya harus menunggu setelah istirahat solat Jumat sebelum tiba giliran saya. Saat wawancara, saya diminta menjelaskan apa yang saya tahu tentang Tangkahan dan National Geographic. Saya juga diminta menceritakan tentang hobi dan pengalaman traveling saya serta pengalaman memakai produk L’Oreal Paris Men Expert. Saya juga ditanya apakah saya bersedia untuk menulis artikel tentang pengalaman petualangan saya ke Tangkahan dan mengaitkannya dengan latar belakang ilmu saya. Dan yang terakhir, saya ditanya apakah saya mempunyai akun media sosial dan jujur saya menjawab tidak punya sehingga hal tersebut mungkin menjadi nilai minus buat saya. Tapi seperti sebelumnya, saya pasrah. Jika memang rezeki saya, saya pasti akan terpilih.