Mohon tunggu...
Muhammad Yusuf Abduh
Muhammad Yusuf Abduh Mohon Tunggu... pegawai negeri -

Hanya Tuhan Yang Tahu

Selanjutnya

Tutup

Travel Story

Jalan-jalan ke Luksemburg 1: 7 km

14 April 2012   04:13 Diperbarui: 25 Juni 2015   06:38 382
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Jam menunjukkan 9 pagi, tapi matahari masih tersipu-sipu malu, bersembunyi di balik awan. Ditemani angin segar yang bertiup perlahan, saya menghayunkan langkah untuk memulai perjalanan sepanjang 7 km dari kota Remerschen ke kota Remisch yang terletak di bagian tenggara negara Luksemburg, salah satu negara terkecil di Eropa. Kota Remisch sendiri terletak di sebelah timur sungai Moselle yang membentang sepanjang 545 kilometer dan menjadi garis pemisah antara Luksemburg dan Jerman.  Setiap tahunnya banyak wisatawan yang datang ke kota Remisch dikarenakan panoramanya yang indah sambil menikmati perjalanan menaiki kapal menyusuri sungai Moselle. Selain panorama indah dan pemandangannya yang romantis, lembah Moselle terkenal karena anggur Elbling, Riesling, dan Müller-Thurgau yang dibudidayakan untuk minuman anggur. Maka tidak hairan kalau perjalanan saya sepanjang 7 km menyusuri sungai Moselle dihiasi dengan lanskap perkebunan anggur dan bukit-bukit hijau yang sangat luar biasa indah dan juga terdapat beberapa tempat untuk mencicipi minuman angggur. Saat musim panas tiba dan selama musim panen, lembah Moselle akan menjadi sebuah sebuah tempat yang sangat hidup dengan berbagai festival anggur, karnaval, pesta menari dan konstum yang berwarna-warni.

13473780711941064114
13473780711941064114
Pohon anggur ini biasanya hanya dipanen antara bulan September dan Oktober. Setelah  itu, ranting dan daunnya dipangkas dan dibiarkan selama musim gugur dan musim dingin. Pohon anggur baru akan mengeluarkan daun lagi pada musim semi. Namun sangat disayangkan karena saat saya mengunjungi lembah Moselle, pohon anggur masih belum mengeluarkan daun. Namun pemandangan pagi itu saat saya menyusuri sungat Moselle sangat luar biasa indah.  Di sebelah barat, mata saya dimanjakan dengan suasana desa Remerschen di Luksemburg yang dikelilingi bukit-bukit hijau dan perkebunan anggur. Warna kuning Randa Tapak di sekeliling kebun anggur memberi warna tersendiri pada perkebunan anggur yang sedang menunggu waktu untuk mengeluarkan daun dan berbuah. Di sebelah timur, terletak desa Besch di negara Jerman yang juga tidak kalah asri dengan dataran hijau dan perkebunan anggurnya di sepanjang sungai Moselle yang menjadi bagian dari Sungai Rhein,  salah sebuah sungai terpanjang dan terpenting di Eropa. Berjalan meyusuri sungai Moselle pagi itu, dikelilingi dengan pemandangan indah dan semilir angir yang berhembus perlahan menghadirkan rasa damai yang sangat luar biasa.  Berjalan sejauh 7 km tidak sedikit pun melelahkan, justru segalanya terasa begitu tenang, indah dan damai. Saya sempat terfikir bahwa betapa sangat menyenangkan dapat melewatkan waktu dengan berbaring di taman sambil menikmati keindahan sungai Moselle dan menyaksikan matahari terbenam di ufuk barat. Di desa ini, waktu terasa berjalan begitu perlahan. Tanpa disadari, perjalanan 7 km berhasil saya lewati dalam waktu kurang lebih 2 jam tanpat sedikit pun berkeringat. Saat sampai di kota Remich, telihat banyak kapal yang siap membawa para pengunjung untuk menyusuri sungai Moselle dan menikmati panoramanya yang indah. Selain itu, terdapat juga fasilitas untuk bersepeda, bermain tenis dan minigolf dan juga berjalan kaki tentunya. Jika anda suka berjalan kaki sambil menikmati pemandangan indah, pastikan perjalanan menyusuri sungat Moselle masuk dalam daftar petualangan anda tahun ini. * foto: dokumen pribadi Baca juga: Jalan-jalan ke Spanyol 1 Jalan-jalan ke Turki 1 Jalan-jalan ke Maroko 3 Jalan-jalan ke Hamburg 2

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun