Menurut SFAC NO 5 paragraf 85, beban atau rugi pada umumnya diakui bilamana salah satu dari dua kriteria berikut terpenuhi:
- Konsumsi manfaat (consumption of benefits) : beban atau rugi diakui bilamana manfaat ekonomik yang dikuasai suatu entitas telah dimanfaatkan atau dikonsumsi dalam pengiriman atau pembuatan barang, penyerahan atau pelaksanaan jasa, atau kegiatan lain yang merepresentasi operasi utanama atau sentral entitas tertentu.
- Lenyapnya atau berkurangnya manfaat masa datang (loss or lack of future benefits) : beban atau rugi diakui bilamana aset yang telah diakui sebelumnya diperkirakan telah berkurang manfaat ekonomiknya atau tidak lagi mempunyai manfaat ekonomik.
Sementara pengakuan menurut IASB, terdapat 2 kriteria sebagaimana dijelaskan dalam kerangka konseptual (paragraph 83):
- Ada kemungkinan (probable) bahwa manfaat ekonomi yang berkaitan dengan pos tersebut akan mengalir dari atau ke dalam perusahaan, dan
- Pos tersebut mempunyai nilai yang dapat diukur dengan modal.
Sehingga, dapat disimpulkan bahwa beban dapat diakui jika memenuhi kedua kriteria tersebut. Kata kuncinya adalah kemungkinan aliran dan andal. Andal bermakna bahwa beban dapat diakui jika hasil pengukuran tidak mengandung kesalahan yang material (free from material error). Apabila beban belum bias diukur maka belum dapat disajikan dalam laporan keuangan.Â
Pengukuran Beban
Beban merupakan biaya yang sudah dikeluarkan untuk periode masa tertentu, maka pengukurannya pun berhubungan dengan pengeluaran yang terjadi untuk memperoleh pendapatan dalam periode tertentu. Hal tersebut menjelaskan bahwa beban memang dapat diukur sebagaimana peranannya  dalam memperoleh pendapatan baik secara langsung maupun tidak langsung. Beban diukur dengan sejumlah uang yang dikeluarkan atau penurunan aktiva maupun pertambahan kewajiban pemilik modal untuk memperoleh pendapatan dalam suatu periode tertentu. Pengukuran beban pada suatu periode tidak bisa dilakukan sendiri tapi selalu dikaitkan dengan penurunan nilai aset atau kenaikan liabilitas. Oleh sebab itu, pengukuran beban (expense) menjadi lebih rumit.Â
Pengukuran beban (expense) yang paling umum adalah:
1. Biaya HistorisÂ
Metode pengukuran beban dan kerugian konvensional merupakan pengertian biaya historis bagi perusahaan. Alasan utama untuk mengikuti biaya historis adalah bahwa hal itu diasumsikan dapat diuji karena merupakan pengeluaran kas oleh perusahaan. Biaya historis merupakan nilai pertukaran barang dan jasa pada saat diperoleh perusahaan.
2. Biaya Terkini
Beban diukur sejumlah uang kas atau setara kas yang dikeluarkan saat ini untuk memperoleh aktiva yang sama dalam kondisi yang sama pula.Â
Matching (Penandingan)