Minggu ini kita menyambut dengan gembira kelahiran Nabi Muhammad SAW.Kelahiran itu disebut Maulid yang sejatinya berasal dari bahasa Arab yaitu Walada  Yalidu Wiladan yang artinya kelahiran. Kelahiran Nabi yang jatuh pada tanggal 12 Rabi'ul Awal, merupakan hari istimewa bagi umat Islam karena bisa dikatakan sebagai anugerah.
Dalam perjalanan syiar agama, meski awalnya tidak mudah karena ada penentang-penentang, namun secara garis besar kehadiran Nabi Muhammad kala itu memang membawa dunia lebih baik.
Karena itu, kelahiran Nabi dirayakan di seluruh dunia, termasuk di Indonesia dengan Maulid Nabi. Karena secara historis, Islam masuk ke Nusantara (Indonesia) dengan damai dan tanpa konflik. Kita pasti tahu bahwa cara yang dipilih oleh Wali Songo memang tepat dilakukan di Nusantara sehingga Islam bisa berkembang dengan baik seperti sekarang. Saat ini Indonesia bisa dikatakan sebagai negara Islam terbesar di dunia karena sebagian besar penduduk Indonesia memeluk agama Islam.
Karena itu, kelahiran Sang Nabi dirayakan dengan meriah di Indonesia. Bermacam tradisi hasil akulturasi budaya dan agama Islam, Â seperti Grebek Mulud di Jawa, Maudu Lompoa di Sulawesi Selatan dan sebagainya. Masyarakat menyambut dan mengikutinya dengan riang gembira, serta penuh rasa syukur. Peringatan ini merupakan ekspresi kecintaan umat kepada sosok Nabi Muhammad yang begitu besar. Kita juga berharap syafaat-Nya kelak di Yaumil Hisab.
Peringatan dan perayaan  Maulid yang biasanya dilakukan secara besar-besaran  hakekatnya bertujuan untuk menumbuhkan kecintaan, kehormatan, kebersamaan dan kegembiraan atas kelahiran Nabi Muhammad SAW; satu kelahiran yang membawa kebaikan bersama.
Beliau bukan hanya memperjuangkan agama islam , tapi suri teladan bagi umatnya dalam bentuk berperilaku, berakhlak, dan bersosialisasi dengan sesama manusia.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H