Mohon tunggu...
Didi Jagadita
Didi Jagadita Mohon Tunggu... Administrasi - pegawai swasta

pegawai swasta

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Berantas Inspirasi yang Salah

12 Juli 2023   23:47 Diperbarui: 12 Juli 2023   23:57 62
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Beberapa kejadian radikal yang terkait agama dan upaya mempertanyakan kembali Pancasila sebagai dasar negara sering dilakukan orang. Upaya mempertanyakan itu bisa kita lihat dengan beberapa kejadian seperti upaya seorang wanita menerobos istana negara untuk bertemu Presiden Jokowi. Dia mengatakan bahwa syariaat Islam merupakan hal yang tepat untuk falsafah Indonesia dan bukan Pancasila.

Kejadian lain adalah ketika seorang wanita menerobos ke kantor Mabes Polri yang meneyebabkan kematian dirinya. Dalam surat wasiat yang ditinggalkan di rumahnya dia mempersoalkan Pancasila , agar diganti dengan syariat Islam. Dan beberapa kejadian lain yang juga terkesan mempersoalkan Pancasila untuk diganti dengan syariaat Islam.

Keinginan beberapa pihak untuk mewujudkan negara Islam tidak pernah padam. Ini juga yang mendasari terbentuknya Negara Islam Indonesia(NII). NII dicetuskan oleh Sekarmaji Marijan Kartosuwiryo pada 7 Agustus 1949, di daerah Tasikmalaya, Jawa Barat.

Gerakan ini juga meluas ke Sulawesi Selatan dibawah pimpinan Kahar Muzakar pada tahun 1952. Lalu di Aceh muncul NII Aceh dibawah Abu Daud Beureh setahun setelah Sulawesi Selatan. Mereka mengadakan pemberontakan dan beberapa apaat negaa sempat besimpati meski demiian, mereka semua berhasil dipatahkan.

Meski demikian, semangat NII itu tidak pernah padam. Dengan berbagai alasan, mereka bersikukuh bahwa syariat islam memang hal yang cocok dengan karakter Indonesia. Hingga kini terdapat 14 faksi yang setia memperjuangkan berdirinya kembali NII. Semisal Faksi Abdullah Sungkar, Faksi Abdul Fatah Wiranagapati, Faksi Mahfud Sidik, Faksi Aceh, Faksi Sulawesi Selatan, Faksi Madura, Faksi Kahwi 7, Faksi Kahwi 9, serta beberapa faksi lainnya.

Ada tiga tempat yang menjadi basis NII, dengan Garut sebagai basis utama NII Jawa. Untuk bagian SUlawesi adalah di Aceh dan Indnesia bagian timur adalah Sulawesi. Jumlah mereka sekitar 18 juta orang dengan bermacam-macam faksi seperti dijelaskan diatas, dengan bermacam-macam profesi seperti petani sampai pejabat yang tentu saja menjadi PR panjang untuk pemerintah.

Pondok Pesanten Al Zaytun adalah salah satu diantaanya. Selama ini Al Zaytun adalah faksi Kahwi 9 yang menuut beberapa orang memiliki karakter menyimpang dari NII itu sendiri . Karena itu kecurigaan beberapa orang tentang Alzaytun dan tindakan pemerintah menindak pimpinnan Al Zaytun adalah sudah pada tracknya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun