Mohon tunggu...
Didi Jagadita
Didi Jagadita Mohon Tunggu... Administrasi - pegawai swasta

pegawai swasta

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Bencana dan Kesesatan Pikir Manusia

1 Desember 2022   07:37 Diperbarui: 1 Desember 2022   07:50 142
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Gempa bumi yang terjadi di Cianjur tentu membuat kita bersedih. Kesedihan itu bukan hanya karena reruntuhan bangunan karena gempa itu, tapi juga banyaknya korban. Ada sekitar 321 orang tercatat tewas dan belasan lainnya masih dinyatakan hilang.

Hal yang sudah menyedihkan itu ditambah dengan tudiangan beberapa pihak yang menuding bahwa bencana itu terjadi karena negara kita tidak menerapkan system kekhalifahan. Tentu saja hal ini adalah terjadi karena kesesatan pola pikir dan sempitnya wawasan. Dengan jelas kitab isa menyaksikan di sini tidak ada logika yang menautkan antara bencana dan kekhalifahan.

Kita juga bisa melihat bahwa  nyaris tidak ada ada negara di dunia ini yang menerapkan kekhalifahan. Sejak kekhalifahan Daulah Utsmani yang runtuh tahun 1921 dan berubah menjadi republic Turki (Turkiye), dan merupakan negara dengan tatanegaraan modern. ISIS yang berusaha mendirikan kekhalifahan di Suriah juga gagal total. Ini contoh sederhana bahwa persoalan tidak adanya negara dengan bentuk atau mendukung kekhalifahan adalah bukan soal agama dan ketaatannya namun system itu dinili banyak pihak tidak cocok dengan perkembangan zaman.

Pihak yang punya logika sesat pikir ini juga harus melihat bencana banjir yang menimpa Jeddah. Jeddah yang merupakan pintu masuk utama bagi masyarakat global untuk ke Arab Saudi. Kita ketahui bersama Arab Saudi adalah tempat dimana kiblat umat Islam seluruh dunia berdir yaitu Mekkah. Sampai di sini kita harus sadar bahwa betapa dicintainya warga Makkah Madinah di mata Nabi Muhammad SAW sehingga umat muslim seluruh duniapun rela datang ke tempat itu untuk melaksakanan ibadah Haji.

Kenapa pula Arab Saudi yang dicintai dan mencintai Nabi itu tidak terbentuk kekhilafahan namun negara modern dengan syariat islam saja ? Kenapa pula Arab Saudi yang dikaruniai kelimpahan rezeki juga harus mengalami bencana banjir? Kita bisa melihat banyak mobil mewah menjadi rongsokan hanya dalam semalam. Mobil itu terbawa arus air hujan yang selama sejam saja sudah mencapai 179 mm (indeks curah hujan tinggi). Otoritas Jeddah memperkirakan bahwa banjir terjadi karena tingginya curah hujan. Pihaknya juga berjanji akan memperbaiki system drainase yang tidak tepat di Jeddah.

Karena itu jangan sembarang menuding sesuatu dengan argument ngawur dan tidak berdasar. Argumen ngawur itu kadang ditelan oleh masyarakat dengan pemahaman teologi rendah sehingga juga menjadi sesat pikir. Bencana taka da hubungannya dengan agama dan kekhalifahan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun